Dari pertanyaan tersebut diperoleh jawaban sebagai berikut
Secara tidak langsung sudah pasti, dan juga sekarang ini di SMAK Kolase Santo Yusup sedang mendapatkan dana hibah dari pemerintah untuk yang kewirausahaan jadi siswa dimotivasi untuk menjadi wirausahawan kemudian bapak maupun ibu guru juga dilatih dalam penyampaiannya, supaya dalam pembelajaran dapat membangkitkan minat siswa dalam berwirausaha.
     Dari jawaban Ibu Lidya, M.Pd. bahwa di SMAK Kolase Santo Yusup sudah menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan soft skill yaitu melalui berwirausaha.
Kemudian peneliti melanjutkan pertanyaannya,
Apakah ada produk-produk tertentu yang menjadi hasil dari siswa ?
Dari pertanyaan tersebut diperoleh jawaban sebagai berikut,
Kalau di SMAK Kolase Santo Yusup ini pengolahannya yang diambil dari bahan lokal, seperti tempe, singkong lalu mereka olah dengan inovasi mereka menjadi makanan yang disukai oleh masyarakat, kemarin sempat membuat cendol tempe, nasi memakai rempahh-rempah. Dan juga belajar pemasarannya juga, kadang mereka sampai lulus masih melanjutkan bisnis online.
     Dari keterangan dari Ibu Lidya, M.Pd. bahwa di SMAK Kolase Santo Yusup para siswa diajarkan cara pengolahan makanan menjadi makanan yang lebih inovatif, dan juga diajarkan cara pemasarannya.
Peneliti melanjutkan pertanyaannya,
Guru-guru disini rata-rata lulusan S1 atau S2 dan berapa jumlah guru maupun siswanya?
Dari pertanyaan tersebut diperoleh jawaban sebagai berikut,