Mohon tunggu...
Desta ralianti
Desta ralianti Mohon Tunggu... Koki - Saya suka nonton film

film apapun yg penting bagus saya suka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Kurikulum 2013 di SMAK Kolase Santo Yusuf

3 Desember 2019   22:11 Diperbarui: 3 Desember 2019   22:09 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

               Ditinjau dari tempat penelitiannya, maka penelitian ini termasuk penelitian lapangan, karena dalam penelitian ini penulis langsung terjun dalam latar obyek yang diteliti, adapun penelitian ini dilaksanakan di salah satu sekolah menengah atas yang berada di Jalan Simpang Borobudur Nomor 1, Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65142  yaitu SMAK Kolase Santo Yusup. Dan dilihat dari karakteristik penelitian yang akan dilakukan, maka  penelitian ini termasuk penelitian kualitatif karena sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif. Dalam pandangan penelitian kualitatif, gejala yang timbul dari fokus masalah bersifat holistik. Penelitian kualitatif bersifat holistik (menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan), yang mengakibatkan penelitian kualitatif tidak dapat menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti yang meliputi aspek tempat (place), perilaku (actor), dan aktifitas yang berinteraksi secara sinergi (Sugiyono, 2011 :207), sehingga penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis ancangan deskriptif.

               Bogdan dan Tylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati (Lexy J. Moleong, 2010: 4) atau juga dapat diartikan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasi obyek sesuai dengan apa adanya (Sukardi, 2007:157). Metode kualitatif deskriptif menyesuaikan pendapat antara peneliti dengan informan. Pemilihan metode ini dilakukan karena analisisnya tidak bisa dalam bentuk angka dan peneliti lebih mendeskripsikan melalui data dari informan. Sumber data utama dalam penelitian ialah kata-kata, tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Lexy J. Moleong, 2010: 4). Data yang telah didapat dari proses wawancara disajikan dengan bentuk deskripsi dengan menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti.

               Sumber data dalam penelitian kualitatif dinamakan 'narasumber, atau partisipan, atau informan' (Sugiyono, 2011: 216). Sumber data dalam penelitian ini melalui Waka Kurikulum SMAK Kolase Santo Yusup yang bernama Ibu Lidya, M.Pd. dengan melakukan teknik wawancara. Teknik yang dapat diartikan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Lexy J. Meleong, 2010: 186). Melalui wawancara inilah peneliti menggali data, informasi, dan kerangka keterangan dari subyek penelitian. Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas terpimpin, artinya pertanyaan yang dilontarkan tidak terpaku pada pedoman wawancara dan dapat diperdalam maupun dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan dan juga menggunakan wawancara semiterstruktur (semistructure interview) yang termasuk dalam kategori wawancara secara mendalam (in depth interview).

               Hal ini dilakukan oleh peneliti karena narasumber atau informan yang ditetapkan oleh peneliti untuk diwawancarai telah ditetapkan berdasarkan pertimbangan tujuan peneliti dalam menjelajahi obyek penelitian. Dalam penelitian kualitatif posisi narasumber sangat penting, sebagai individu yang memiliki informasi. Peneliti dan narasumber memiliki posisi yang sama, dan narasumber bukan sekedar member tanggapan pada yang dimintai peneliti, tetapi ia bisa lebih memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki (Masykuri, 2003:111).

               Selain itu karena disini peneliti juga sebagai pengamat maka peneliti harus mampu melihat kegiatan atau peristiwa yang memberikan informasi. Pengamat yang telah berpengalaman mengarahkan perhatian pengamatannya pada jenis kegiatan dan peristiwa tertentu yang memberikan informasi dan pandangan yang benar-benar berguna ((Lexy J. Moleong, 2010: 178). Dalam penelitian ini peneliti akan mengamati proses wawancara dalam penerapan kurikulum 2013 di SMAK Kolase Santo Yusup.

               Tahap penelitian ini terdiri dari: 1) Penetapan pertanyaan riset, 2) Teknik pengumpulan data dan teknik analisis, 3) Persiapan untuk mengumpulkan data, 4) Pengumpulan data dalam kancah, 5) Evaluasi dan analisis data, serta 6) Penyiapan laporan (Susan K. Soy dalam  Mappiare, 2013: 151). Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif diperlukan sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Pada penelitian kualitatif, "instrumennya adalah orang atau  human instrument, yaitu peneliti itu sendiri" (Sugiyono, 2011: 8) yang disertai alat bantuan berupa tape recorder dan kamera untuk mempermudah proses pengumpulan data.

               Aktivitas dalam analisis data penelitian ini menggunakan model analisis data menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2011: 246) meliputi 1) data reduction,2) data display dan 3) conclusion drawing/verification. Reduksi data dilakukan dengan cara memilih data dari catatan lapangan. Display data dalam penelitian ini yaitu penyusunan informasi melalui topic pertanyaan yang sudah disusun untuk mempermudah pemaparan dan penarikan kesimpulan berdasarkan temuan data di lapangan. Verifikasi data dilakukan dengan cara membandingkan, mengelompokkan, serta memeriksa hasil wawancara dari informan.

               Pengecekan keabsahan temuan untuk memenuhi kriteria kredibilitas (validitas internal) yaitu dilakukan peneliti dengan meningkatkan ketekunan,  melakukan triangulasi, dan member check. Sugiyono (2011: 272) mengemukakan bahwa "meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.". Peneliti melakukan peningkatan ketekunan dengan cara melakukan pengamatan secara lebih mendalam dan cermat agar diperoleh data yang sistematis. Peneliti  membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian terkait dengan temuan yang diteliti sebagai bekal memeriksa data yang diperoleh. Di samping itu, peneliti juga melakukan triangulasi, yaitu triangulasi teori, dan juga peneliti menyebutkan garis besar ketika di akhir wawancara agar responden memperbaiki kekeliruan atau menambahkan informasi yang masih kurang.

HASIL 

 

               Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan dilapangan, maka peneliti menemukan beberapa temuan mengenai data yang peneliti perlukan. Responden dari penelitian ini yaitu Ibu Lidya, M.Pd. Peneliti mendapatkan data tentang penerapan kurikulum 2013 di SMAK Kolase Santo Yusup. Berikut ini akan dideskripsikan data hasil penelitian sebagai berikut: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun