Pasti kamu sudah merasa tidak asing lagi dengan istilah mobil listrik. Memang, banyak mobil yang menawarkan model listrik pada mobil-mobil tertentu, bahkan itu juga termasuk salah satu tipe dari mobil biasa (yang menawarkan selain bensin dan diesel, namun juga versi listrik).
Menurut Carsome Indonesia, sebenarnya sudah banyak yang beredar di beberapa negara dan masyarakat tahu bahwa mereka ingin beralih ke mobil listrik. Alasannya karena demi menjaga lingkungan sekitar mereka agar mengurangi polusi.
Sebagai perbandingan, berdasarkan data dari Union of Concerned Scientists, emisi CO2 dihasilkan paling banyak dari bahan bakar gas. Sedangkan mesin hybrid (campuran antara gas dan listrik) mengeluarkan emisi CO2 hampir separuh dari yang dikeluarkan bahan bakar gas. Kalau untuk mesin listrik selisihnya dengan bahan bakar gas, listrik hanya mengeluarkan sepertiga dari gas. Artinya, yang paling ramah lingkungan tentunya adalah mobil listrik.
Namun, untuk mengisi baterai ke mobil perlu waktu setidaknya 30 menit dan paling lama bisa mencapai 12 jam (jika mengisi dari kosong hingga penuh). Pengisian tersebut bisa dilakukan di rumah, tempat kerja, atau di tempat umum yang menyediakan stasiun pengisian.
Selain itu, hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah harganya. Mobil biasa dijual dengan estimasi harga antara Rp 200 juta hingga Rp 600 juta. Mobil listrik bisa mencapai harga yang lebih mahal lagi. Contohnya, Tesla Model S, salah satu mobil listrik terbaik dari Amerika, dijual seharga sekitar $ 75,000. Jika dijual di Indonesia, akan lebih mahal lagi, mulai Rp 2 milyaran hingga Rp 4 milyaran untuk model tertinggi.
Karena banyak pengguna mobil yang belum beralih ke mobil listrik, makanya akan terasa sulit untuk mencari mobil listrik yang tepat untuk dijual di Indonesia saat ini, dan mungkin suatu saat nanti akan diproduksi secara lokal, namun dengan mesin listrik di masa depan.
