Mohon tunggu...
Dion Yuliarto
Dion Yuliarto Mohon Tunggu... -

Love animals, politics, social issues. Berkicau di @DionYuliar

Selanjutnya

Tutup

Money

Apapun Kata Haters, Ekonomi Kita Akan Membaik 2016!

5 Januari 2016   13:28 Diperbarui: 5 Januari 2016   13:28 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Jika memantau linimassa Twitter, selalu ada saja haters Jokowi yang mengicaukan buruknya kondisi ekonomi kita. Seolah Indonesia sudah sedemikian terpuruk. Tunggu dulu, lihat dulu realitanya. Setiap weekend, mall-mall dari berbagai kelas selalu dipenuhi pengunjung. Gerai pertokoan, kafe, pasar swalayan, kapan pernah sepi? Nyaris tak pernah. Jalanan pun dipenuhi berbagai merk kendaraan pribadi. Apakah ini ciri sebuah negara yang ekonominya terpuruk? Tentu tidak.

Senada dengan Sekretaris Panitia Kerja (Panja) Komisi XI DPR, M Misbakhun, saya optimis bahwa perekonomian kita akan semakin membaik. Tahun 2015 ekonomi kita sempat diprediksi akan hancur, tapi ternyata tidak. Menurut Misbakhun, "Capaian kondisi ekonomi nasionalnya bagus karena Presiden Jokowi mempunyai Menteri Keuangan Bambang Brodjenegoro. Bekerja keras menjalankan setiap detail perintah presiden dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab," ujarnya.

Misbakhun yang juga Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR itu juga meyakini Indonesia akan sanggup mencapai target pertumbuhan ekonomi di kisaran 5-5,5 persen. Bahkan di 2015 lalu pemerintah masih mampu menahan angka pertumbuhan di angka 4,7-4,85 persen. Bagaimana dengan 2016 ini? Dari sisi kebijakan moneter, pada tahun 2016 ini sudah ada kepastian tentang tingkat suku bunga di Amerika Serikat. Berarti kondisi perekonomian secara global bisa memberikan ketenangan pada gejolak di pasar uang dan pasar modal. Rupiah pun akan stabil. “Volatilitas nilai tukar Rupiah terhadap USD lebih bisa dijaga pada kisaran yang direncakanan di APBN 2016 sebesar Rp 13.900 setiap USD," tuturnya.

Kendala datang antara lain karena akan menurunnya nilai ekspor Indonesia baik dari komoditas, mineral ataupun migas. Ditambah lagi harga komoditas minyak sawit (crude palm oil/CPO) dan karet yang jatuh masih menjadi masalah sehingga mempengaruhi nilai ekspor dan jumlah cadangan devisa kita. Tapi itu semua bisa diatasi dengan memperkuat perekonomian domestik. Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai 255 juta jiwa memiliki potensi besar dari sisi daya beli dan konsumsi.

Betul sekali, daya beli masyarakat kita masih tinggi sampai saat ini. Saya ikut optimis bahwa Indonesia akan mengalami perbaikan ekonomi. Apapun hal-hal buruk yang dikicaukan para haters Jokowi, tak perlu dipusingkan. Kita harus berpikir optimis di tahun 2016 ini, dan tahun-tahun mendatang. Saya percaya pemerintahan Jokowi-JK akan membawa kita ke arah yang lebih baik!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun