Mohon tunggu...
dio
dio Mohon Tunggu... -

its all good

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beda Pandang Penanganan Sampah Anies-Sandi

19 Maret 2018   10:27 Diperbarui: 19 Maret 2018   10:39 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: asset.kompas.com/

Sudah bukan hal yang asing jika kita melihat penumpukan sampah Jakarta, didaratan maupun di perairan. Saat ini Pemerintah Jakarta sedang membersihkan sampah yang menggunung di Muara Angke. Sampah dikawasan tersebut mulai dibersihkan dengan menggunakan 80 tenaga manusia dan 4 kapal fiber. Hingga kini, pembersihan sampah masih dilakukan dan diperkirakan akan memakan waktu seminggu.

Menurut data yang ada, kawasan ini dipenuhi sampah sejak awal Februri 2018 lalu. Namun, pihak pemprov DKI Jakarta dalam hal ini diwakili oleh Wakil Gubernur Sandiaga Uno mengatakan bahwa sampah yang ada di daerah tersebut telah menggunung sejak 2014. Namun sejak dulu pemerintah DKI kesulitan untuk melakukan pembersihan dikarenakan adanya kawasan Mangrove yang takut akan rusak terutama jika dilakukan pembersihan dengan alat berat. Kendati demikian, sandi meminta masyarakat untuk tidak menyalahkan pemerintahan terdahulu dan berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan tersebut (Tribunnews.com).

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan bahwa sampah di Muara angke berasal dari sungai-sungai dan terbawa saat banjir rob. Oleh sebab itu penanganan yang pas adalah dengan memasang jaring untuk mencegah sampah ke hilir. Namun ada perbedaan pendapat antara Anies dan Sandi dalam memasang jaring.

Anies menginginkan pemasangan jaring dilakukan dari hilir ke hulu, sedangkan Sandi mengintruksikan pemasangan jaring dilakukan dari hulu ke hilir (CNNIndonesia.com).

Anies mengaku telah meminta kementrian kelautan dan perikanan (KKP) untuk menyediakan jaring terkait kebutuhan tersebut. Hal ini cukup mengherankan, pasalnya DKI Jakarta sendiri memiliki anggaran dana yang lebih besar Sekitar 10 kali lipat jika dibandingkan dengan KKP (Tribunnews.com).

Memang sudah menjadi kebiasaan Anies, hanya mencari solusi jangka pendek untuk mengatasi suatu masalah tanpa melihat akar dari permasalahan tersebut.

Pemasangan jaring untuk menahan sampah adalah cara untuk memperlambat laju sampah sampai ke muara. Hanya untuk mengurangi laju sampah, bukan untuk mengurangi sampah. Dan jika pemasangan jaring dilakukan, akankah mampu menahan sampah yang berjumlah hingga 7000 ton /hari tersebut?. Tidakkah nanti sampah yang menumpuk di jaring malah akan menghambat aliran air dan mejadi salah satu pemicu banjir?

Yang dibutuhkan Jakarta saat ini adalah pengelolaan sampah yang tepat sehingga tidak ada lagi penumpukan sampah, terutama diperairan. Selain itu, prilaku membuang sampah ke sungai oleh masyarakat juga harus diperhatikan Anies jika ingin masalah sampah segera teratasi.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun