Meskipun begitu, saya sadar siapa diri saya sebenarnya. Saya bukan orang kaya yang mampu membiayai dirinya sendiri untuk kuliah ke luar negeri.
Saya juga bukan peraih IPK tertinggi di kampus ketika menyelesaikan pendidikan S1. Bahkan IPK S1 saya hanya 2.68.Â
Hal terparah adalah kemampuan bahasa Inggris saya pada waktu itu sangat rendah. Saya hanya memiliki sertifikat TOEFL 460. Itulah tiga kelemahan mendasar saya yang terkadang membuat saya sangat ragu untuk mewujudkan impian saya tersebut.
Namun guys, saya tidak pernah mau menjadi seorang pecundang. Saya sudah punya mimpi. Saya harus berani mengejar impian tersebut.
Seperti perkataan seorang novelis ternama dari Brasil, Paulo Coelho, takut gagal dalam hidup membuat impian sulit tercapai.Â
Memang tidak mudah meraih impian tersebut, guys. Butuh pengorbahan yang tak ternilai, baik pengorbahan waktu, tenaga bahkan materi.
Namun dengan strategi yang tepat dan usaha yang pantang menyerah, kita akan dapat meraih impian tersebut. Beberapa strategi yang dapat kalian lakukan untuk mewujudkan mimpi kuliah ke luar negeri (Jerman).
Petakan kelemahan diri kita
Langkah pertama yang harus kalian lakukan adalah memetakan kelemahan diri kalian ketika sudah mempunyai tekad untuk kuliah ke luar negeri.
Kelemahan yang paling umum ditemukan pada mahasiswa asal Indonesia adalah kemampuan finansial, kecakapan berbahasa asing dan nilai ijasah terakhir (S1).
Nah guys, ketika kalian sudah mengetahui kelemahan kalian, maka langkah selanjutnya adalah membuat ranking prioritas untuk menyelesaikan persoalan tersebut.