Mohon tunggu...
Dionisius Yusuf
Dionisius Yusuf Mohon Tunggu... Guru - Hanya seorang pendidik

Seseorang yang sedang belajar menulis tentang banyak hal, silahkan colek saya di IG @ichbindion, dan FB Dionisio Jusuf

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hari Keempat Karantina di Wisma Atlet: Sang "Pahlawan" dalam Kesunyiaan

9 Agustus 2020   12:04 Diperbarui: 11 Agustus 2020   15:38 2383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar hanya ilustrasi | Foto milik: (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Mas Gandis menceritakan bahwa sebelum dia bekerja di Wisma Atlet, dia bekerja sebagai cleaning service di Mal Puri Indah selama dua tahun.

Selama bekerja di Wisma Atlet, Mas Gandis ditempatkan di tower 7. Dia mengatakan bahwa dia bersama dua rekannya bertugas membersihkan tiga lantai di tower 7. 

Mas Gandis harus bekerja selama 8 jam per hari. Berhubung Wisma Atlet harus selalu streril dan bersih, maka sosok seperti Mas Gandis harus bekerja dalam tiga shift. 24 jam penuh. Ketika saya bertanya berapa orang yang bekerja di Wisma Atlet, Mas Gandis berujar, "Total yang bekerja di sini ada 120 orang. 

Sebagian besar adalah laki-laki. Mereka bekerja di tower 4, 6 dan tower 7." Lalu Mas Gandis melanjutkan bahwa dia bekerja dibawah supervisi seorang leader. Seorang leader yang membawahi 20 orang petugas kebersihan. Leader tersebutlah yang membagi shift setiap minggunya.

Percakapan kami semakin menarik, terutama ketika saya menanyakan kepada Mas Gandis tentang kondisi teman-temannya, apakah ada yang terpapar virus Covid-19. Mas Gandis bertutur, "Alhamdullilah sampai hari ini belum ada yang terkena virus Covid-19. Jujur kami semua khwatir dengan keselamatan kami, tetapi ya mau gimana lagi. Hati-hati saja pas kerja." Mas Gandis lalu bercerita bahwa setiap hari mereka mengganti APD yang dipakai. 

APD yang sudah dipakai lalu diserahkan kepada tentara untuk dibakar. Jika dia bertugas Kembali, maka dia akan menggunakan APD baru.

Mas Gandis menyatakan bahwa memakai APD hukumnya wajib sebab Wisma Atlet termasuk zona merah. Setiap petugas kebersihan seperti dirinya harus memakai APD lengkap demi melindungi diri dari penularan Covid-19. Mas Gandis mengucap syukur bahwa selama dia bekerja di Wisma Atlet, dia mengaku belum mengalami keluhan penyakit apapun juga.

Mas Gandis melanjutkan ceritanya bahwa dalam satu bulan dia bekerja selama dua minggu. Setelah dua minggu, dia akan dikarantina. Sebelum bertugas kembali, dia akan menjalani tes untuk melihat apakah dia masih sehat atau tidak. Begitu seterusnya.

Ketika saya bertanya bagaimana dengan keluarga dirumah, saya dapat melihat bahwa mata Mas Gandis menerawang jauh seakan ada yang dipikirkannya. "Selama kerja disini dari bulan April, saya belum pernah pulang ke rumah.

Ada rasa kangen juga dengan orang rumah. Tapi mau apa lagi, saya memang tidak dapat pulang ke rumah. Setelah bertugas dua minggu, harus dikarantina dua minggu," ujar Mas Gandis. Tampak muka kesedihan di wajah Mas Gandis. Tidak dapat ditutupi rasa kangen yang mendalam dari sosok Mas Gandis terhadap keluarganya di Tangerang. 

Mas Gandis menuturkan kesedihan terdalam adalah ketika lebaran tiba pada bulan Mei lalu dimana dia tidak dapat pulang berlebaran bersama keluarganya. "Saya paling sedih ketika mau menyambut Idul Fitri, apalagi pas malam takbiran. Saat malam takbiran, saya masih bekerja. Kangen rasanya untuk pulang. Tapi kagak bisa pulang," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun