Ketika senja memilih pulang bersama waktu yang menua
Aku masih berdiang di hadapan samudra yang menyala
Kugadaikan setumpuk masa depan
Demi pulangmu yang begitu kurindu
Angin yang menyusulmu kini tersesat di belantara pencarian
Harus ke mana aku memburu aroma kopimu pagi tadi
Ke mana pula harus kudapati setangkup roti mentega yang mencumbumu sebelum pergi
Kekasih..
Kesumba lipstikmu masih basah di mulut cangkir
Senyummu masih merekah di cermin kamar
Bahkan bayanganmu masih sibuk berpamitan di muka pintu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!