Mohon tunggu...
Dio Andre Nusa
Dio Andre Nusa Mohon Tunggu... Administrasi - A newbie's writer

Alumnus Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Indonesia (2015). Suka menulis walau belepotan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Arsiparis sebagai Jabatan Fungsional: Suatu Perspektif

12 Januari 2020   20:31 Diperbarui: 13 Januari 2020   17:23 2064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang Arsiparis. (sumber: kanopy.com)

Jika Anda bertemu dengan seorang anak yang masih kecil atau anak yang belum memasuki usia sekolah, coba lah sesekali tanyakan kepada anak tersebut, "Nak, kalau nanti sudah besar cita-citamu mau jadi apa?"

Kebanyakan anak pasti menjawab "Aku mau jadi pilot", "Aku mau jadi tentara", "Jadi dokter, biar bisa nyembuhin orang sakit", dan masih banyak jawaban lain yang sangat beragam di luar sana. 

Apalagi ditambah era sekarang yang serba berbau internet dan digital, anak sekarang yang sering di istilahkan "anak jaman now", jika ditanya ingin jadi apa, maka jawaban mereka tidak akan jauh-jauh dari hal-hal yang berbau video online gratis (baca: youtuber) atau berbau foto online gratis (baca: instagrammer).

Ya sudah sangat jelas, "profesi jaman now" inilah yang akan terus mengisi bayang-bayang sang anak era digital mengingat terjadinya pergeseran paradigma mayoritas manusia saat ini. 

Sebut saja toko online yang sudah menghipnotis para pembeli dengan cara mengubah gaya hidup belanja dari yang awalnya jalan-jalan beli barang branded di mal (bahkan walau hanya sebatas CLBK), menjadi duduk diam di rumah dan tiduran sembari memilih barang belanjaannya melalui alat layar sentuh canggih. Hanya dengan memilih barang idamannya melalui smartphone, maka kebutuhannya pun terpenuhi. 

Begitu pun dengan fenomena gaya hidup lainnya seperti yang sudah disebutkan di atas, sebut saja Youtube. 

Youtube telah bertanggung jawab atas banyaknya korban yang "berjatuhan" dikarenakan gaya hidup yang berubah drastis, terutama hal-hal yang berbau hiburan, sebut saja menonton layar kaca. 

Jauh sebelum Youtube familiar dan eksis seperti saat ini, kebanyakan dari kita pasti memilih menghidupkan layar kaca televisi di rumah atau bahkan menyaksikan film kesayangan di bioskop yang tersedia di mal-mal. 

Akan tetapi sejak negara api menyerang (baca: Youtube), kebanyakan kita lebih memilih menonton tayangan melalui Youtube atau sejenisnya, termasuk film favorit kita. 

Hal ini pernah dinyatakan dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Survei Google dan Kantor TNS pada Januari 2018 silam. Berdasarkan hasil survei tersebut, Youtube ditonton oleh 53 persen pengguna internet di Indonesia. 

Sementara 57 persen netizen juga menonton televisi. Hal ini berbeda dengan radio yang hanya didengarkan sebanyak 13 persen pengguna internet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun