Mohon tunggu...
Didin Zainudin
Didin Zainudin Mohon Tunggu... Freelancer - Didin manusia biasa yang maunya berkarya yang gak biasa.

mencoba memberi manfaat dan inspirasi bagi kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Persatuan dalam per-Satean

3 September 2024   17:58 Diperbarui: 4 September 2024   10:16 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.vecteezy.com/photo/22338859-skewers-on-the-grill-of-a-street-food-vendor

Sate adalah salah satu makanan yang disukai masyarakat, terutama di Indonesia. Banyak sate yang terkenal di Indonesia. Di Jakarta saja, banyak sate yang populer. Baik dari jenis satenya maupun nama warung satenya. Potongan daging yang ditusuk ini yang dikenal sebagai sate, menjadi menu pilihan yang popular. Sate yang sangat kita kenal, tentu saja, adalah sate ayam dan sate kambing Madura. Tapi sate Madura ini juga tidak sendiri. Pesaingnya banyak banget. Ada sate Solo, sate Padang, sate Ponorogo, sate kerbau, sate sapi, sate kere, sate gembus/tempe, sate kerang, dan lain-lain. Tapi sate Madura memang yang paling menguasai, terutama di Jakarta. Tapi apa benar sate itu berasal dari Madura? Bagaimanakah riwayat sate itu dahulunya?

Asal-Usul Sate

Sate diyakini berasal dari pulau Jawa, yang kemudian menyebar ke berbagai daerah di Indonesia dan menjadi salah satu makanan nasional. Asal-usul sate ini kemungkinan dipengaruhi oleh para pedagang Arab, India, dan Cina yang datang ke Indonesia berabad-abad lalu. Teknik memasak daging dengan cara dipotong kecil-kecil, ditusuk, dan dibakar di atas bara api merupakan salah satu cara memasak yang umum di Timur Tengah dan Asia Selatan, yang kemudian diadaptasi oleh masyarakat lokal.

Di Jawa, sate awalnya berkembang di daerah pesisir, tempat para pedagang dan pelaut banyak singgah. Mereka memperkenalkan cara memasak daging dengan rempah-rempah dan teknik membakar, yang kemudian dikombinasikan dengan cita rasa lokal. Madura, sebagai salah satu pulau yang strategis dalam jalur perdagangan, menjadi salah satu pusat pengembangan sate dengan cita rasa khasnya.

Jenis-Jenis Sate di Indonesia

Indonesia memiliki beragam jenis sate yang unik, masing-masing dengan bahan utama, bumbu, dan cara penyajian yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis sate yang populer di Indonesia:

1. Sate Madura
Sate Madura adalah salah satu jenis sate yang paling terkenal, terutama di Jakarta. Sate ini biasanya terbuat dari daging ayam atau kambing, disajikan dengan bumbu kacang yang manis dan kental, serta lontong atau ketupat. Ciri khas sate Madura adalah penggunaan bawang merah goreng sebagai taburan dan bumbu kacang yang diolah dengan petis, memberikan rasa yang gurih dan khas.

2. Sate Padang
Sate Padang berasal dari Sumatera Barat dan menggunakan daging sapi atau jeroan sebagai bahan utama. Yang membuat sate ini unik adalah bumbu kuah kental berwarna kuning atau merah, yang terbuat dari campuran rempah-rempah khas Minangkabau, seperti kunyit, jahe, dan lengkuas. Kuah ini memberikan rasa yang pedas dan kaya rempah. Bumbu sate padang biasanya selalu dipanaskan. Jadi ketika disajikan, sate dan kuahnya masih hangat. Pedas gurihnya membuat penikmatnya makin berselera.

3. Sate Ponorogo
Sate Ponorogo berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, dan dikenal dengan bumbu kecapnya. Daging ayam dipotong lebih besar dan ditusuk memanjang, kemudian direndam dalam bumbu sebelum dibakar. Bumbu yang digunakan adalah perpaduan kecap manis, bawang putih, dan bumbu-bumbu lainnya, yang memberikan rasa manis dan gurih.

4. Sate Kere
Sate Kere adalah varian sate yang populer di Solo, Jawa Tengah. Uniknya, sate ini terbuat dari bahan yang sederhana seperti tempe gembus (ampas tahu) atau jeroan sapi, sehingga disebut "kere" yang berarti miskin. Sate ini dibakar dengan bumbu kecap dan disajikan dengan lontong.

5. Sate Lilit Bali
Berbeda dari sate lainnya, sate lilit dari Bali menggunakan daging cincang yang dililitkan pada batang serai atau bambu sebelum dibakar. Bahan utamanya bisa berupa daging ayam, ikan, atau babi, dicampur dengan parutan kelapa dan bumbu khas Bali. Rasanya gurih, sedikit pedas, dan sangat aromatik karena penggunaan batang serai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun