Mohon tunggu...
Dinsa Selia Putri
Dinsa Selia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - semoga bermanfaat

ikuti alurnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalan Etika Berbangsa dan Bernegara

25 November 2021   00:06 Diperbarui: 25 November 2021   00:08 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jika membicarakan Pancasila maka tidak akan jauh-jauh dari isi dari Pancasila itu sendiri. Pancasila akan tetap menjadi bahasan yang menarik bagi sebagian orang dan akan terus dibahas selama negara ini masih berdiri. Hal ini karena Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Sehingga dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan kehidupan sehari-hari kita sebagai warga negara yang baik bisa menjadikan Pancasila sebagai dasar dan pedoman hidup bangsa.

Selain itu kita juga tahu bahwa Panacasila sebagai dasar negara dan dasar dalam penerapan etika dalam kehidupan berbangsa dan berbegara bagi setiap warga Indonesia bukan hanya asal-asalan saja, melainkan karena pada hakikatnya Pancasila itu sendiri merupakan cerminan yang mewakili segala perilaku dan kepribadian bangsa Indonesia. Sehingga tak heran jika nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sangat related atau sesuai dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Mulai dari Pancasila sila ke satu hingga sila kedua masih sangat mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. 

Namun sayangnya dari tahun ke tahun faktanya banyak sekali perilaku-perilaku bangsa negara ini yang sedikit berubah atau bahkan berbeda jauh dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. 

Sebenarnya hal ini masih sesuai dengan sifat Pancasila yang dinamis atau bisa disesuaikan dengan setiap perkembangan zaman dan tidak tidak terbatas waktu, karena pada hakikatnya Pancasila dalam diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia tanpa memandang adanya perbedaan ras, suku, budaya dan agama.Kedinamisan itu sayangnya sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. 

Permasalahn-permasalahan atau isu-isu seperti inilah yang seharusnya mendapatkan perhatian yang serius dan dijadikan sebagai suatu problem yang harus dikaji dan dipahami untuk menemukan solusi dalam pemecahan masalah ini. Hal ini tidak hanya harus mendatlan perhatian tidak hanya dari masyarakat ataupun negara saja, melainkan telah menjadi tanggung jawab semua orang dan juga negara. 

Lalu seperti apakah seharusnya kita berperilaku dan beretika yang sesuai dengan Pancasila?Sebelum membahas hal tersebut ada beberapa contoh perilaku-perilaku masyarakat Indonesia yang tidak sesuai dengan penerapan nilai-nilai Pancasila. Sebagai berikut:

  • Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Sudah bukan suatu hal yang baru lagi jika isu agama sudah menjadi trend beberapa tahun terakhir ini. Meskipun sudah dari awal bahwa setiap warga negara diberikan kebebasan dalam memeluk dan menjalankan kewajiban dan ritual agamanya masing-masing, faktanya masih banyak sekali dari kita masayarakatnya sendiri kurang memiliki rasa toleransi dan menghargai mengenai perbedaan kepercayaan yang dianut oleh orang lain. Seperti sikap yang selalu mengunggulkan agamanya sendiri dengan cara menjelek-jelekkan agama orang lain dan menganggap agamanya lebih baik daripada yang lainnya.
  • Sila Kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  • Masih banyak sekali masyarakat Indonesia yang kurang memilki rasa humanisme. Seperti kasus kekerasan, perundungan dan juga pelecehan masih sering terjadi hingga saat ini, dimana perilaku-perilaku tersebut sangat tidak mencerminkan seorang manusia yang beradab. Bahkan perilaku-perilaku tersebut sering dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan dan kedudukan dengan korbannya adalah orang yang lemah.
  • Sila Ketiga Persatuan Indonesia
  • Perpecahan dan adu domba masih sering terjadi dinegara ini. Banyak sekali oknum-oknum yang memiliki tujuan khusus memanfaatkan perbedaan yang ada sebagai suatu kesempatan dan peluang untuk melakukan adu domba. Isu SARA sudah menjadi suatu problem yang tidak ada habisnya dari dulu hingga sekarang ini.
  • Sila Keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
  • Dari lingkup yang paling kecil saja contohnya, ada beberapa pemimpin yang dalam mengambil keputusan masih kurang berdiskusi dengan pihak-pihak yang bersangkutan dalam artian masih suka semena-mena. Dimana kurang memperhatikan tentang kebutuhan masyaraktnya yang sesungguhnya.
  • Sila Kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
  • Korupsi adalah salah satu contoh nyata tentang keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Seperti beberapa tahun terakhir ini dimana kasus korupsi bukan suatu hal yang baru lagi melainkan sudah mejadi suatu keawajaran yang terjadi dinegeri ini. Banyak sekali para pemimpin yang tidak amanah dan suka bertindak egois dengan menggunakan kekuasaan yang dimilikinya. Mereka menggunakan uang rakyat untuk kepentingan dirinya sendiri tanpa memikirkan kepentingan rakyatnya.

Sebagai warga negara Indonesia yang menjadikan Pancasila sebagai dasar dalam berperilaku dan beretika dalam menanggapi hal-hal diatas sudah seharusnya kita bersikap sebagai berikut:

  • Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Kita harus tau dan sadar betul bahwa negara ini adalah negara yang tidak hanya memiliki satu agama saja, sehingga sebagai warga negara yang tinggal dinegara dimana setiap warganya dijamin negara dalam memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing kita juga diharuskan memiliki rasa toleransi dan menghargai kepercayaan orang lain.
  • Sila Kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  • Sebagai seorang manusia sudah suaru kodrat bahwa kita dalam kehidupan ini harus memanusiakan manusia atau dalam artian kita harus bersikap baik. Jika tidak bisa bersikap baik dengan orang lain setidaknya kita tidak mengganggu dan merugikan orang lain.
  • Sila Ketiga Persatuan Indonesia
  • Bhineka tunggal ika adalah semboyan negara ini, dimana perbedaan yang ada bukan suatu hal yang menjadi halangan untuk kita bersatu dan saling berkontribusi satu sama lain. Sehingga sudah seharusnya kita sama-sama berkontribusi dan berkolaborasi untuk kemajuan negar ini.
  • Sila Keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
  • Sebagai seorang pemimpin dalam mengambil keputusan kita harus mengedapankan musyawarah dan tidak egois, dimana kita harus mendahulukan kepentingan umum dibandingkan kepentingan kita sendiri.
  • Sila Kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
  • Sebagai seorang pemimpin kita juga tidak boleh semena-mena dan menggunakan kekuasaan yang dimilki untuk menindas yang lemah. Korupsi adalah suatu tindakan yang sangat tidak terpuji karena dengan melakukan korupsi kita telah mengorbankan banyak orang demi kepentingan pribadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun