Mohon tunggu...
Dinoto Indramayu
Dinoto Indramayu Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar, belajar dan belajar....

Setiap saat saya mencoba merangkai kata, beberapa diantaranya dihimpun di : www.segudang-cerita-tua.blogspot.com Sekarang, saya ingin mencoba merambah ke ranah yang lebih luas bersamamu, Kompasiana....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kelebu di Tengah Banjir

7 Februari 2018   10:51 Diperbarui: 7 Februari 2018   11:03 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelebu adalah sebuah kata yang umumnya dipakai untuk menggantikan tenggelam, tetapi khusus untuk kendaraan air seperti kapal, perahu dll. 

Tetapi, untuk kasus tempat tinggal kami saat ini, saya pikir kata itu cocok juga. Soalnya, daratan tempat sorga kami dikelilingi air. Sebagian penghuni rumah malah harus berjibaku menguras air yang bukan hanya bisa menembus tembok tetapi juga merembes dari celah lantai. Air juga hadir dari belakang, tempat tabungan harian semua penghuni rumah yang tak mampu menampung setoran tambahan.

Sudah lima hari Itulah sebabnya, kata kelebu menurut saya sangat tepat digunakan dalam kasus ini.

Banjir adalah hal biasa, apalagi di musim hujan.  Khusus saat ini ada alasan lain, super moon!  Jadi wajarlah kalau banyak yang kebanjiran.

Tetapi....  Momen super blood moon berlalu, hujan pun reda.  Kok kami tetap kebanjiran?

Perumahan Baru

Belum lama ini di pintu masuk perumahan kami dilakukan pengurugan untuk perumahan baru.  Sawah tempat bermainnya air pun tertutup tanah merah.  Kebetulan sejak itu pula banjir sangat mudah terjadi.  Hujan sebentar, banjir....

Kelebu kali ini pun merupakan banjir yang kesekian kali setelah pengurugan tersebut berlangsung. Kebetulan, lagi-lagi kebetulan. 

Karena... pihak pengembang tentu sudah mengantongi berbagai izin. Perizinan yang dikeluarkan atas nama Bupati pun tentu keluar setelah berbagai persyaratan lengkap. Termasuk studi amdal, andal hingga veilbanjir. Pengurugan yang dilakukan tentu dilaksanakan setelah semua hasil studi ditandatangani para dinas teknis berwenang.  Lengkap dengan berbagai macam saran dan sarat syarat.

Walau pengurugan itu akhirnya tak menyisakan ruang buat air beriak dan bergerak? 

O ya, mumpung ingat.... Itu dari pengurugan, masuk gak ya pajaknya?  Pajak Galian C sebutan zaman dulu mah. Mungkin nama sekarang masih Pajak Mineral Bukan Logam.  Kalau untuk memampatkan tanah sawah itu diperlukan sekian ribuan truk dengan harga sekian, tariff pajak daerahnya sekian prosen, sekian dikalikan sekian, jebred-jebred tentu keluar angka sekian.   Itu sekian, gede juga ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun