Merunut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) :
Pindang dapat diartikan :
pin*dang ikan yg digarami dan dibumbui kemudian diasapi atau direbus sampai kering agar dapat tahan lama (Baca)
Paso atau pasu dalam Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai :
pa*sun bejana atau jambangan besar, dibuat dr tanah untuk tempat air dsb (Baca)Â
Dari dua pengertian kata asal di atas, maka pindang sepaso dapat diartikan sebagai ikan yang dipindang yang banyaknya satu pasu. Â Pindang yang berjejer dan terletak beraturan dalam pasu.
Begitual kira-kira arti harfiah dari istilah pindang sepaso yang menjadi judul tulisan ini dan merupakan tindaklanjut dari tulisan saya kemarin di Kompasiana berjudul Tumbal.
Tetapi dalam hal tumbal-menumbal, pindang sepaso mempunyai makna lain. Â Sebuah makna yang mungkin sangat perlu dimengerti oleh semua pihak, terutama orang-orang yang berambisi mencapai tujuan hidup untuk lebih baik dengan berbagai cara.Â
Bukan lagi rahasia kalau untuk mencapai ambisi, terlepas dari latar belakang agama yang kuat sekalipun, tidak sedikit yang tergoda untuk menempuh jalan kiri. Â Jalan yang bertentangan dengan keyakinan ketika hati bersih dari ambisi.
Terlalu banyak contoh anomaly yang terjadi dalam kehidupan saat ini, mereka yang berkoar menghidupkan agama malah hidup dari agama, tidak sedikit yang fasih bertutur kemurnian ajaran agama malah berperilaku kotor. Â Belum lama ini bahkan rakyat Indonesia menjadi saksi orang-orang yang mengurus agama malah menyalahgunakan agamanya.
Ajang adu gengsi dan ambisi dalam berbagai kontes terutama yang bertajuk Pemilihan Umum pun tidak pernah terlepas dari anomaly. Â Orang pilihan yang semestinya berperilaku pilihan tidak jarang yang malah terjebak dan memilih berbagai jalan untuk mencapai tujuan. Â Â Termasuk jalan yang menyimpang menurut pengertian orang banyak. Â Â