untaian kata mendesirkan jiwa
pada pagi yang masih dingin
langkah kecil berhenti di peron
gerbong sepuluhÂ
Masih menatap sumringah
pada ponsel pintarnya
mengabaikan riuh dan bunyi
pertanda kereta hampir tiba
Tubuh berasak-asakanÂ
di antaranya mendoa, tafakurÂ
terpaku pada layar
menanti sejumput asa
debar-debar menjadi
ketika sebuah foto terkirim
seseorang berada di tengahÂ
kerumunan, begitu dekat dengannya
Penumpang susut berangsurÂ
hatinya gusar saat menunggu
debar-debar kian tak karuan
seseorang itu kini berdiri di sisinya
_din_ Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!