Menurut Hasnain, setiap hari ada 42 penerbangan yang datang ke Bandara Srinagar. Sebelumnya, hanya tiga penerbangan yang datang per harinya ke Srinagar. Jalur kereta api juga sudah diperbaiki.
Konektivitas dan infrastruktur baru benar-benar telah mendorong industri pariwisata. Antara bulan Agustus dan November tahun lalu, 5,2 juta wisatawan telah mengunjungi J&K.
Ada perubahan besar di J&K sejak tahun 2019.
"Dengan segala keraguan, dengan segala kekhawatiran dan segala persepsi negatif, tepat setelah pencabutan Pasal 370, perubahan benar-benar terjadi. Investasi berdatangan dan lembaga-lembaga pendidikan pun sedang didirikan," kata Qisa'i, yang memperoleh gelar PhD dari Universitas Muslim Aligarh di India.
Menurut Kaul, dulu hanya ada tiga universitas di J&K. Tapi sekarang sudah ada sekitar 12 universitas. Jumlah total perguruan tinggi meningkat dari 96 menjadi 147 selama tiga tahun terakhir ini.
Dalam tiga tahun terakhir, J&K telah menerima proposal investasi senilai $6 miliar. Investasi baru ini, jika disetujui atau direalisasikan, akan menciptakan lebih dari 450.000 pekerjaan baru.
Di sektor kesehatan juga, begitu banyak rumah sakit baru dan perguruan tinggi kedokteran telah muncul selama tiga tahun terakhir ini di J&K.
Mengenai pandemi COVID-19, J&K telah bekerja dengan sangat baik dalam menangani pandemi.
"Jammu dan Kashmir adalah negara bagian yang menjadi model untuk COVID. Setiap warga negara telah divaksinasi," papar Kaul.
Secara keseluruhan, J&K telah menciptakan sejarah baru dalam menangani begitu banyak masalah dalam waktu singkat.
"Situasi di semua lini, politik, ekonomi dan keamanan di Lembah sudah lebih baik dari sebelumnya dalam sejarahnya. Dan lebih sedikit kekerasan sertalebih banyak kemajuan adalah apa yang terus menjadi harapan bagi masa depan Wilayah Persatuan," jelas Rasheed, seorang eksekutif dari JK Policy Institute.