Mohon tunggu...
Dinda Annisa
Dinda Annisa Mohon Tunggu... Freelancer - Penterjemah Lepas

Based in Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Serangan Teror yang Disponsori Negara ala Mumbai Lebih Sulit Dideteksi

28 November 2021   18:14 Diperbarui: 28 November 2021   18:17 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pembicara dan moderator pada webinar internasional tentang 2008 serangan terror Mumbai. | Sumber: CSEAS Indonesia

"Pendanaan terorisme adalah sarana dan metode yang digunakan oleh organisasi teroris untuk membiayai kegiatan mereka," ujar Qisai.

"Sumber pendanaan terorisme adalah sponsor negara, aktivitas ilegal, aktivitas legal dan dukungan rakyat."

Menyangkut sponsor negara, David Coleman Headley, seorang Pakistan-Amerika, menerima hampir $30,000 dari Inter-Services Intelligence (ISI), agen mata-mata Pakistan, untuk melakukan perjalanan ke Mumbai untuk mengumpulkan data tentang target potensial. Senjata yang digunakan oleh teroris dibuat di Pakistan.

Menurut Qisai, seringkali organisasi teroris, termasuk Jamaah Islamiyah di Indonesia, mengumpulkan uang melalui kegiatan legal tetapi mereka menggunakan uang tersebut untuk kegiatan ilegal. 

Pemerintah dan polisi harus selalu memantau kelompok teror dan barisan organisasinya.

"Kita harus memperkuat undang-undang dan praktik anti pencucian uang. Kita bisa mengurangi atau mencegah ancaman kriminal dan teroris," papar Qisai.

Seperti India, Indonesia juga menghadapi masalah terorisme. Radikalisme sedang meningkat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.  

Menurut Anton, pakar penanggulangan terorisme, Indonesia memiliki tiga jenis terorisme.

"Kita memiliki pejuang asing, terorisme yang tumbuh di dalam negeri dan terorisme serigala tunggal [lone-wolf terrorism] di Indonesia," kata Anton, yang juga dosen di Universitas Paramadina.

Indonesia memiliki lebih dari selusin kelompok teroris aktif. Beberapa dari mereka berafiliasi dengan al-Qaeda dan Negara Islam (IS).

Menjadi rumah bagi populasi Muslim terbesar di dunia, kelompok teroris Indonesia telah mengirim lebih dari 1,400 pejuang ke Suriah untuk berperang di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun