Mohon tunggu...
Dinda Annisa
Dinda Annisa Mohon Tunggu... Freelancer - Penterjemah Lepas

Based in Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Serangan Teror yang Disponsori Negara ala Mumbai Lebih Sulit Dideteksi

28 November 2021   18:14 Diperbarui: 28 November 2021   18:17 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pembicara dan moderator pada webinar internasional tentang 2008 serangan terror Mumbai. | Sumber: CSEAS Indonesia

"Ini adalah hari yang tragis di India," kata Qisai.

Serangan teror 26/11 diluncurkan oleh 10 teroris bersenjata dari kelompok teroris Lashkar-e-Taiba (LeT) yang berbasis di Pakistan. Para teroris yang terlatih menggunakan senjata otomatis, granat tangan dan alat peledak improvisasi (IED), melancarkan serangan serentak dengan presisi di berbagai lokasi di kawasan Mumbai Selatan. 

Menurut Hasnain, para teroris datang ke Mumbai melalui jalur laut non-tradisional dari Karachi, Pakistan. 

"Itu adalah misi bunuh diri. Dalam serangan semacam ini, setiap teroris bunuh diri dan sebelum melakukannya ia membunuh orang sebanyak mungkin," ujar Hasnain.

Serangan teror Mumbai, menurut Hasnain, disponsori oleh negara (Pakistan) dan dilakukan oleh aktor non-negara, anggota LeT.

Serangan teror dimulai pada tanggal 26 November pukul 21:20 dan berlanjut hingga 29 November. Para teroris berhasil membunuh 166 orang, termasuk 26 orang asing dari 16 negara.

Teroris-teroris tersebut dibagi menjadi lima kelompok dan melancarkan serangan di lokasi yang berbeda secara bersamaan.

Serangan pertama terjadi di stasiun kereta api Chhatrapati Shivaji Terminus yang ramai. Setelah membunuh 58 orang dan melukai beberapa lusin, para teroris pindah ke rumah sakit terdekat yang bernama Rumah Sakit Cama untuk membunuh pasien, dokter dan perawat. Beberapa petugas polisi dan penjaga keamanan tewas dalam pertempuran dengan teroris.

Teroris menyerang Leopold Caf dan membunuh 10 orang di sana. Kemudian mereka pindah ke Hotel Taj Mahal terdekat untuk bergabung dengan sesama teroris.

Serangan ketiga terjadi di Hotel Taj Mahal, di mana teroris menewaskan 33 orang, kebanyakan orang asing.

Teroris menyerang Hotel Oberoi dan Trident dan menewaskan 33 orang. Serangan terakhir adalah di Nariman House, di mana pusat budaya Yahudi berada. Di sini mereka membunuh enam orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun