Mohon tunggu...
Dini Rusmiati
Dini Rusmiati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

"Jika kau bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis." (Imam Al-Gazali)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Catatan Orang Introvert (Part 2)

9 Desember 2021   07:55 Diperbarui: 9 Desember 2021   08:06 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa, 6 Desember 2021

Matahari terbit, sinarnya menerobos melalui celah jendela dan menyilaukan netra mata gadis pemilik nama Dina Rahayu. Iya, itu adalah namaku. Aku memulai aktivitas seperti biasa, selepas salat Duha dan sarapan aku melaksanakan perkuliahan secara daring. Hari ini ada tiga mata kuliah yang saya ikuti.

Notifikasi di WhatsApp-ku sedikit mengganggu konsentrasiku saat daring, sebentar kulirik pesannya, tertera nama Sania Nur Aliya. “Assalamualaikum … Dina, hari ini kamu ma uke kampus, tidak?”

Aku baru ingat semalam ketua pelaksana gebyar mengirimku pesan jika hari ini ada evaluasi terakhir bagi panitia. Langsung saja aku membalas pesan dari Sania. “Waalaikumsalam … Insya Allah, San.”

Tidak lama Sania pun kembali membalasnya, “Kalau kamu mau ikutan, aku juga mau.”

Begitulah kira-kira percakapan singkat kita melalui WhatsApp.

***

Jam telah menunjukkan pukul 10:00 WIB, seharusnya aku dan Sania sudah berada di kampus. Namun saat aku melihat pesan terakhir darinya ternyata dia pun baru berangkat. Aku pun sedikit santai untuk lebih dahulu menyelesaikan tugas kuliahku, barulah setelah selesai ini aku akan berangkat ke kampus untuk ikut kumpul bersama panitia yang lain.

Aku dan Sania sudah janjian untuk pergi ke Fakultas bareng, dan aku pun menunggunya di depan masjid. Ketika sedang menunggunya, tiba-tiba ponselku berdering menandakan ada panggilan masuk, tertera nama Aldi --- dia adalah temanku di UKM yang sama.

“Mau berangkat ke Fakultas bareng, nggak?” tawarnya langsung to the point.

“Nggak, aku sedang menunggu Sania,” jawabku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun