Mohon tunggu...
Dini Risanti
Dini Risanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Teknologi Pangan Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

BUDIKDAMBER Wujud Kemandirian dan Ketahanan Pangan: Sosialiasasi di Kelurahan Bulustalan

13 Agustus 2022   21:27 Diperbarui: 13 Agustus 2022   21:38 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulustalan, Semarang Selatan (26/07/2022) – Kondisi krisis ekonomi menjadi salah satu masalah utama yang ditimbulkan karena adanya pandemi. Salah satu hal yang akan membantu menjadikan kondisi tersebut menjadi lebih baik ketika dijalankan secara serius adalah dengan melakukan praktik Budikdamber (budidaya ikan dalam ember). Singkatnya Budikdamber adalah sistem pemeliharaan dengan menebar ikan dan sayuran dalam suatu wadah pemeliharaan secara bersama-sama. Budikdamber merupakan model pertanian dan peternakan yang cocok dilakukan di masa pandemi ini. 

Kelebihan atau kekuatan dari Budikdamber ini adalah tidak memerlukan lahan yang luas, modal yang besar, tidak sulit menemukan alat dan bahan yang dibutuhkan serta mudah untuk dilakukan. Kemudian, di samping itu, pelakunya akan mendapatkan beberapa peluang (keuntungan). Pertama, peluang untuk pemenuhan gizi dan ketahanan pangan keluarga. Kedua, menciptakan peluang usaha baru di masa pasca pandemi Covid-19.

Mengutip pernyataan Ketua KWT (Kelompok Wanita Tani) Dewi Sri, Kelurahan Bulustalan, Ibu Endang Suprapti Budiningsih bahwa sebagian warga Kelurahan Bulustalan khususnya anggota KWT Dewi Sri sudah mengenal teknik budidaya Budikdamber dan juga telah mempraktekkannya. Namun, terjadi penurunan minat dari anggota KWT Dewi Sri terhadap kegiatan pertanian di Kelurahan Bulustalan semenjak pandemi covid-19 mulai menurun. Hal ini berdampak tidak terkecuali pada kegiatan budikdamber itu sendiri, yaitu dengan terlihatnya ember-ember budikdamber yang “mangkrak” di pekarangan rumah salah satu anggota KWT Dewi Sri. Ember budikdamber yang aktif digunakan hanya satu dari lima ember yang tersedia. 

Permasalahan yang lain yang disampaikan oleh Ibu Ketua KWT Dewi Sri adalah satu ember budikdamber yang aktif digunakan tersebut saat ini hanya ditanami oleh satu komoditas tanaman saja, yaitu kangkung dan ikan yang dibudidayakan adalah ikan lele. Penggunaan lele sebagai ikan yang dibudidayakan menjadi perhatian khusus bagi anggota KWT Dewi Sri dikarenakan sering mengeluarkan bau yang tidak sedap. Hal ini dikarenakan adanya kotoran dari sisa pakan dan hasil metabolisme ikan menumpuk serta mengendap di dasar ember dan ditambah kurangnya pengetahuan anggota KWT Dewi Sri dalam pemeliharaan budikdamber yang tepat.

Pemaparan Materi Mengenai Budikdamber Dimulai dari Cara Perakitan Sampai dengan Kegiatan Panen
Pemaparan Materi Mengenai Budikdamber Dimulai dari Cara Perakitan Sampai dengan Kegiatan Panen

Menanggapi problematika diatas Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro 2022, Diaz Fakhri Muhammad dari Program Studi S1 – Agroekoteknologi yang dibimbing oleh Bapak Muhammad Arief Zuliyan, S.IP, LL.M. melakukan kegiatan sosialisasi mengenai Budidaya Ikan dalam Ember sebagai Wujud Kemandirian Pangan di Kelurahan Bulustalan. 

Kegiatan sosialisasi ini telah dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 26 Juli 2022 bertempat di Pelataran Kuncoro Seafood, Jalan Bulustalan III B, RT 03 RW 03, Kelurahan Bulustalan dengan melibatkan ibu – ibu KWT (Kelompok Wanita Tani) Dewi Sri sebagai pesertanya. Kegiatan sosialisasi ini diawali dengan edukasi mengenai cara merakit budikdamber, alat dan bahan yang digunakan, pemeliharaan, serta tata cara panen tanaman dan ikan. Kegiatan edukasi tersebut juga didukung dengan adanya poster yang memuat materi sosialisasi, sehingga dapat menjadi panduan bagi anggota KWT Dewi Sri dalam menjalankan budikdamber pasca sosialisasi. Kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi mengenai cara penyemaian tanaman yang baik dan tepat serta pengenalan media tanam baru, yaitu rockwool.

Kegiatan Penyemaian Tanaman Kangkung Menggunakan Media Rockwool
Kegiatan Penyemaian Tanaman Kangkung Menggunakan Media Rockwool

Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2022 juga memperkenalkan sekaligus mempraktekkan teknik budidaya ikan dalam ember yang baru kepada anggota KWT Dewi Sri, yaitu dengan memanfaatkan nila sebagai ikan yang dibudidayakan dan penambahan aerator untuk menunjang keberhasilan budidaya ikan. Aerator ini berguna membantu meningkatkan pasokan oksigen yang mana ikan nila pada khususnya membutuhkan oksigen melimpah dalam proses budidayanya. Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi bersama dan penyerahan bantuan budikdamber kit berupa benih tanaman sayur-sayuran, aerator, media tanam, dan benih ikan nila yang secara simbolis diserahkan langsung kepada Ketua KWT Dewi Sri, Ibu Endang Suprapti Budiningsih.

Pemaparan Mengenai Instalasi Aerator
Pemaparan Mengenai Instalasi Aerator

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun