Mohon tunggu...
Dini Nur Meilina Mulyati
Dini Nur Meilina Mulyati Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis

Hi i'm Dini

Selanjutnya

Tutup

Money

GrabBike Membantu Perjalananku

4 Desember 2019   00:06 Diperbarui: 4 Desember 2019   00:05 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

GrabBike Membantu Perjalananku

            Semenjak menuntut ilmu Sekolah Menengah Atas (SMA) di perkotaan aku bisa dikatakan sebagai pengguna aktif aplikasi Grab untuk berangkat ke sekolah. Karena jarak dari kost -- sekolah bisa terhitung setengah jam. Daripada menggunakan angkot yang tidak hanya cukup sekali dan itupun harus berjalan kaki lagi sekitar 3-4 menit untuk sampai ke gerbang sekolah. Apalagi aku juga termasuk orang yang aktif diberbagai organisasi yang selalu menuntutku untuk pulang tidak tepat waktu dan keseorean. Maka dari itu aplikasi Grab wajib aku punya di telpon genggangku sebagai pelancar untuk pulang ke kost.

Bahkan setelah menjadi mahasiswa di Kota Kembang aku dan temanku selalu menggunakan Grab, aplikasi ini sangat memudahkanku untuk pergi ke berbagai tempat. Cara memesannya pun relatif mudah sekali. tinggal tentukan titik penjemputan dan tentukan pula titik tujuan, lalu klik pesan atau order. Menunggu jemputannya pun tidak memakan waktu yang lama.

Sudah beberapa kali perjalananku mendapatkan potongan harga. Mulai dari yang tarif seribu rupiah dengan potongan diskon sebesar 90% dan pernah juga hanya dengan membayar enam ribu rupiah untuk potongan diskon 70%. Menurutku dengan tarif seperti itu sangat membantu berjalannya kegiatan kuliahku selama di Bandung ini.

Sebetulnya jarak antara tempat tinggalku dengan ojek pangkalan relatif dekat namun aku pribadi rasanya enggan menggunakan ojek pangkalan. Disamping harganya yang kurang bersahabat di kantong mahasiswa rasanya keamanan pengemudi dan penumpang belum tentu dijamin keselamatannya. Bahkan angkotpun tidak susah untuk dicari, namun tetap aku selalu menggunakan aplikasi Grab untuk berbagai kepentinganku.

Pernah suatu kejadian malam-malam disalah satu tempat belanja yang ada di kota Kembang, aku bingung harus pulang naik apa, bagaimana pulang karena pada hakikatnya aku tidak terbiasa untuk mencari ojek pangkalan atau naik angkot sendirian. Untung ada aplikasi Grab yang #selalubisa membantu disetiap keadaanku.

Aku juga termasuk orang yang tidak suka terlalu lama menunggu karena itu membuang waktu sia-sia. Ketika pulang ke kota asalku baik sampai ke rumah atau ke rumah saudara, Alhamdulillah aku sudah diizinkan untuk pulang sendirian naik kendaraan umum sampai terminal-terminal yang kemudian menunggu jemputan kakak ku yang super lelet. Daripada harus menunggu sampai setengah jam aku selalu mengambil alternatif menggunakan aplikasi Grab supaya cepat istirahat juga.

Benar kata temanku aplikasi Grab memang banyak manfaatnya selain untuk memesan makanan, ternyata melakukan berbagai macam perjalanan dengan menggunakan aplikasi ini sangat menolong. Bisa dipesan kapan pun dan dimana pun. Mudah sekali, apalagi aku pribadi sering mendapatkan driver yang ramah. Bahkan sangat ramah. Sering bertukar cerita selama dijalan. Melihat kawasan Kota Bandung yang sering macet ketika jam pulang kerja tiba nampaknya para driver Grab ini mengalihkan rasa bosan penumpangnya dengan mengajak berbicara selama perjalanan. Bicara apa pun itu mulai dari ditanya asal daerahnya, kuliah jurusan apa, dan aku sendiri pun tak segan sering menanyakan pengasilan bersih perharinya berapa, sudah berapa lama mencari pundi-pundi uang dengan Grab, dan menanyakan jarak terjauh yang pernah ditempuh selama nge-Grab.

Kadang pula aku menanyakan pernah terlibat masalah tidak dengan ojek pangkalan. Dan pernah suatu hari saya memesan Grab dan menanyakan akan hal itu ternyata banyak juga yang masih suka terlibat perkara denga ojek pangkalan. Padahal driver Grabnya sudah tidak memakai atribut. Namun tetap saja ojek pangkalan dengan rasa senioritasnya menahan bahkan memberhentikan secara paksa kepada driver Grab. Saya sendiri merasa yakin bahwa Tuhan telah memberi jatah rezekinya masing-masing namun tetap saja banyak manusia yang mengkhawatirkan rezekinya akan direbut oleh orang lain.

Memakai aplikasi Grab untuk kebutuhan perjalanan ke berbagai tempat sekali lagi aku tekankan, sangat membantu. Apalagi melihat perkembangan Revolusi Industri 4.0 yang nampaknya sangat memudahkan manusia dalam menjalani tantangan zaman. Tantangan hidup di kota kembang secara sederhana adalah kemacetan. Dengan menggunakan aplikasi Grab dengan fitur fitur layanan Grab Bike tentu sangat membantu.

Aku lebih memeilih memesan Grab untuk pergi ke berbagai tempat daripada menggunakan angkutan umum seperti angkot karna aku tipe orang yang agak santai dalam menyiapkan sesuatu termasuk menyiapkan apa saja ketika akan pergi ke suatu tempat. kalau saja aku memilih naik angkot dengan waktu yang mepet maka jelas aku telat untuk bertemu seseorang dengan waktu yang telah ditentukan. Namun dengan Grab semua bisa, perjalanan mudah dan sangat efisien waktu. Karena aku sendiri belum di bolehkan untuk membawa motor sendiri ketika di perkotaan maka orang tuaku dengan lantang menyatakan siap memberikan jatah untuk membayar ojek online ini. Berapa pun nominalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun