Mohon tunggu...
Dini Nuris
Dini Nuris Mohon Tunggu... Penulis - penulis, blogger, dan guru

Blog saya juga bisa dibaca di: http://www.cerahdanmencerahkan.com/ tulisandininuris.blogspot.co.id/ berwarnacerah.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Teknologi Hijau, Solusi Cerdas Bagi Pemanasan Global

25 April 2013   18:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:36 3210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A.Pemanasan Global dan Krisis Energi

Http://cicibio2.wordpress.com/ii-macam-pencemaran/1-menurut-tempat-terjadinya/a-pencemaran-udara/1-pendalaman-materi/

Berdasar laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), Indonesia menduduki peringkat ke-14 penghasil CO2 di dunia, dengan sumbangan emisi 378 juta metrik ton gas. CO2 adalah salah satu unsur penyumbang terjadinya pemanasan global. Di Indonesia saat ini disinyalir terjadi pemanasan global yang mencapai 6,3-6,5 oC.Hal ini tidaklah mengherankan karena luas hutan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin menyusut. Menurut WWF, tahun 1960-an luas hutan Indonesia masih 82 persen dari seluruh wilayah negara sedangkan kini luas hutan diduga tinggal 49 persen. Bagi tumbuhan, karbondioksida adalah zat yang digunakan dalam proses fotosintesis. Inilah alasan pentingnya keberadaan hutan dan ruang hijau di perkotaan untuk mengurangi jumlah karbondioksida.

Menurut perhitungan simulasi, efek dari rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan pemanasan global akan meningkat antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat. Kenaikan suhu permukaan bumi sebesar satu derajat celcius akan menaikkan permukaan laut setinggi 15 centimeter yang akan menenggelamkan kawasan pesisir. Jika hal ini terjadi terus maka, kita bisa membayangkan bahwa pada 2070 sekitar 800 ribu rumah yang berada di pesisir harus dipindahkan dan sebanyak 2.000 dari 18 ribu pulau di Indonesia akan tenggelam akibat naiknya air laut.

Mengapa terjadi pemanasan global?

Http://www.rafflesia.web.id/tech/efek-rumah-kaca.html

Pemanasan global merupakan peristiwa meningkatnya temperatur rata-rata di seluruh permukaan bumi yang disebabkan karena akumulasi panas di atmosfer yang disebabkan oleh efek rumah kaca. Efek Rumah Kaca ialah fenomena menghangatnya bumi karena radiasi sinar matahari dari permukaan bumi dipantulkan kembali ke angkasa yang terperangkap oleh "selimut" dari gas-gas CO2 (karbon dioksida), CH4 (metana), PFCS (perfluorokarbon), HFCS (hidrofluorokarbon), sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) nitrogen dioksida (NO2) dan SF6 (sulfurheksafluorida). Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.

Disebut efek rumah kaca, karena efeknya seperti rumah kaca, yaitu menyerap dan menahan panas di dalamnya sehingga suhu di sekitarnya menjadi panas. Energi yang masuk ke bumi 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan 45% diadsorpsi permukaan bumi, dan 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.

Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.

13668854332091908972
13668854332091908972
Http://cicibio2.wordpress.com/ii-macam-pencemaran/1-menurut-tempat-terjadinya/a-pencemaran-udara/1-pendalaman-materi/

Kendaraan bermotor, pabrik, industri, rumah tangga, kebakaran hutan, proses pembakaran, letusan gunung berapi dan lain-lain adalah beberapa penghasil karbondioksida. Dari berbagai sektor yang potensial dalam mencemari udara, pada umumnya sektor transportasi memegang peran yang sangat besar dibandingkan dengan sektor lainnya. Aktivitas transportasi darat yang menggunakan kendaraan bermotor merupakan aktivitas pencemaran udara tertinggi.

Data Departemen Perhubungan menunjukkan, jumlah kendaraan bermotor di seluruh Indonesia tahun 2009 mencapai lebih 20 juta, 60% di antaranya adalah sepeda motor. Pertumbuhan motor meningkat lebih dari 4% per tahun, begitu pula mobil mencapai 3-4% per tahun. Pertumbuhan itu jelas meningkatkan polusi udara dan tingkat konsumsi energi. Polusi udara dapat menyebabkan menurunnnya kesehatan janin, kecerdasan warga, serta munculnya penyakit-penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), asma, bronchitis, serangan jantung dan stroke.

Ketua Asosiasi Perusahaan Migas nasional (Aspermigas) Effendi Sirajudin menilai masalah energi sifatnya global di seluruh negara. Effendi menjelaskan posisi energi indonesia sekarang sedang dalam keadaan darurat energi karena diprediksikan tak bisa mendapatkan cadangan minyak. "Dalam waktu lima tahun kedepan, karena kurangnya suplai energi dunia. Indonesia tidak akan bisa mengimpor minyak," ujar Effendi, Minggu (21/4).

Effendi menjelaskan Indonesia sampai saat ini mengimpor 2/3 kebutuhan minyaknya. Dari penjelasannya disebutkan 1,3 juta konsumsi minyak per hari, sedangkan produksi SKK Migas hanya 830 juta barrel oil per hari. Hal ini berpotensi colapse untuk negara Indonesia. Krisis ekonomi terparah akan terjadi kalau BBM di seluruh dunia sudah menipis dan itu lebih parah daripada krisis pangan."World economic forum 2011 mengungkapkan yang membuat colapse ekonomi dunia bukan karena pangan tapi shortage minyak," papar Effendi.

Untuk mengatasi krisis energi diperlukan penghematan energi, pengurangan ketergantungan pada bahan bakar minyak, fokus pada pengembangan energi baru, penggunaan bahan bakar hemat energi, dan diversifikasi bahan bakar. Sedangkan untuk mengurangi polusi udara ini dibutuhkan penataan ruangan kota serta kendaraan ramah lingkungan dan bahan bakar ramah lingkungan.

Dampak pemanasan global:

  • Akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh Pemanasan Global, glacier di enam benua mulai mencair, lautan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan, demikian juga lapisan es di Greenland, juga gletser di puncak-puncak gunung mulai mencair. Penyusutan sungai es ini bersifat mendunia dan mengalami percepatan. Di dalam Program Lingkungan PBB (United Nations Environment Programme/ UNEP) dilaporkan bahwa penyusutan sungai es pada periode 1996-2005 meningkat dua kali lipat dibanding satu dekade sebelumnya, yakni 1986-1995, dan meningkat lebih dari empat kali dibanding dua dekade sebelumnya, yakni 1976-1985. Dengan pelelehan ini, tentu bahaya banjir akan mengancam di mana-mana.
  • Tahukah Anda bahwa es di kutub adalah AC alami bagi bumi? Mencairnya es di kutub menyebabkan terbentuknya gas merkuri yang akan menghapus lapisan ozon. Selain itu, gas merkuri ini akan menjadi polutan yang dihirup, jatuh ke tanah dan air dan berkumpul di sumber makanan manusia.
  • Memicu terjadinya bencana alam, misalnya badai, puting beliung, gelombang panas, banjir, kekeringan, dan lain-lain. Semakin tinggi perbedaan tekanan udara karena perbedaan temperatur, semakin kencang angin yang ditimbulkan dan bisa melahirkan badai pada lintang tertentu. Perbedaan temperatur yang ekstrem dapat memicu munculnya cuaca ekstrem. Perhitungan musim tanam dan musim melaut tidak lagi presisi. Bencana pun selalu datang, baik pada musim kemarau maupun musim hujan.
  • Kerugian di bidang ekonomi : Pemanasan global memicu perubahan iklim. Jika problem iklim tidak diimbangi kesadaran seluruh penduduk Indonesia, kerugian bisa mencapai triliunan rupiah.
  • Rentan penyakit hingga kematian : Pemimpin riset dari School of Medicine di University of California, Amerika Serikat, Cizao Ren, menegaskan, temperatur dan ozon merupakan dua faktor utama yang menyebabkan kematian akibat kasus kardiovaskular. Pemanasan global akan meningkatkan temperatur dan tingkat polusi karena temperatur yang tinggi akan berakibat tingginya produksi ozon. Studi kesehatan menyebutkan temperatur dan tingkat ozon yang tinggi meningkatkan risiko kematian yang disebabkan penyakit jantung dan stroke. Selain itu, pemanasan global juga ditengarai menyebabkan SARS, flu burung, demam dengue, demam kuning, kanker kulit, kolera, malaria, dan sebagainya.
  • Produksi pangan dari sektor pertanian dan kelautan menurun: Indonesia berada pada peringkat 9 dari 10 negara paling rentan dari ancaman terhadap keamanan pangan akibat dampak perubahan iklim pada sektor perikanan (Huelsenbeck, Oceana, 2012). Akibat dampak perubahan iklim dan pengasaman laut (ocean acidification) pada ketersediaan makanan hasil laut, Indonesia berada pada peringkat 23 dari 50 negara paling rentan berdasarkan kajian yang sama.
  • ·Mengancam peninggalan bersejarah: Pemanasan global diperkirakan akan menyebabkan mumi membusuk di Siberia, piramida terkubur pasir di Sudan, kuil suku Maya runtuh, dan lain-lain. Es yang meleleh dapat membuka rahasia kuno dari tanah, seperti penemuan "Oetzi" pada 1991, pejuang yang hidup 5.300 tahun lalu yang tubuhnya diawetkan selama ribuan tahun dalam es gletser pegunungan Alpine.
  • Hutan Amazon menjadi gurun, Great Barrier Reef lenyap dalam 20 tahun, gurun sahara akan menghijau, angin topan akan bertiup lebih dahsyat, perubahan iklim, meningkatnya suhu air laut, spesies-spesies hewan dan tumbuhan menurun/musnah, rusaknya karang dan kehidupan di dalamnya, pulau-pulau akan tenggelam, terjadi perubahan musim, bisa memicu terorisme, dan lain-lain.

B.Teknologi Hijau

136688585111344682
136688585111344682

Http://www.majalahsains.com/2010/03/teknologi-hijau-semua-pihak-perlu-berperanan/

Perkembangan teknologi adalah sesuatu yang pasti, jika tidak ingin menjadi bangsa yang tertinggal (mandeg). Namun di balik itu, perkembangan teknologi membawa suatu konsekuensi berupa dampak positif sekaligus dampak negatif. Akhirnya diupayakan agar dampak positif tersebut lebih besar daripada dampak negatifnya, lalu lahirlah Teknologi Hijau. Istilah ini mulai marak sejak beberapa tahun yang lalu seiring dengan kesadaran berbagai pihak akan kelestarian alam. Teknologi hijau adalah teknik untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak mencemari atau meracuni lingkungan hidup. Tujuannya adalah untuk memelihara alam sekitar dan meminimalkan dampak negatif dari aktivitas manusia. Teknologi Hijau adalah teknologi rendah karbon dan lebih ramah lingkungan. Apabila kita menggunakan teknologi hijau, kita menggunakan sumber-sumber seperti tenaga, air dan sebagainya secara minimum untuk menghasilkan suatu produk.

Teknologi hijau merujuk pada produk, peralatan, atau sistem yang memenuhi kriteria-kriteria berikut:

  • Meminimalkan penurunan kualitas lingkungan, pembebasan gas rumah kaca rendah atau tidak ada, aman digunakan dan membuat lingkungan sehat serta lebih baik untuk semua kehidupan.
  • Menghemat tenaga dan sumber asli
  • Menggalakkan sumber-sumber yang dapat diperbarui

Teknologi hijau mencakup bidang-bidang, antara lain :

  • Energi terbarukan (renewable energi)

Kebutuhan energi yang terus meningkat berbanding terbalik dengan keberadaan sumber energi. Sampai saat ini sumber energi utama di Indonesia berasal dari bahan bakar fosil, di mana diperkirakan akan habis dalam waktu 12 tahun. Permasalahan ini ditambah dengan munculnya permasalahan perubahan iklim akibat pemborosan energi melahirkan teknologi hijau di bidang energi terbarukan.

  • Bangunan hijau/ ramah lingkungan (green building), yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan pembangunan rumah atau infrastruktur ramah lingkungan. Penerapannya dimulai sejak pemilihan bahan bangunan hingga lokasi pendirian diharapkan mempertimbangan kelestarian lingkungan hidup.
  • Kimia hijau (green chemistry), yaitu penemuan, rancangan dan aplikasi produknya termasuk proses yang dijaga dari penggunaan bahan beracun atau zat yang berbahaya bagi kehidupan.
  • Teknologi Nano Hijau (Green nano technology), yaitu penerapan kimia hijau tingkat lanjut dengan prinsip-prinsip rekayasa teknologi yang ramah lingkungan.

Beberapa tujuan utama dari penerapan Teknologi Hijau yaitu:

  • Keberlanjutan, dimana dengan diterapkannya jenis teknologi ini maka tidak akan mengancam kelestarian lingkungan hidup di masa mendatang.
  • Desain daur ulang, di mana produk yang dihasilkan harus dapat di daur ulang untuk menghasilkan produk sejenis.
  • Konservasi sumber daya, dimana mengurangi limbah dan polusi dengan mengubah pola produksi dan konsumsi.
  • Inovasi, dimana mengembangkan alternatif untuk teknologi - apakah fosil bahan bakar atau bahan kimia pertanian intensif - yang telah terbukti merusak kesehatan dan lingkungan.
  • Viabilitas yaitu menciptakan pusat kegiatan ekonomi di sekitar teknologi dan produk yang bermanfaat bagi lingkungan, mempercepat pelaksanaannya dan menciptakan karier baru yang benar-benar melindungi planet bumi.

Daihatsu Cube, Produk Daihatsu dengan Teknologi Hijau

13668861191763017938
13668861191763017938
Http://teknologihijau.blogdetik.com/category/teknologi-hijau-masa-depan-ala-daihatsu/

Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kelestarian alam dan kenyamanan lingkungan membawa dampak positif bagi industri otomotif. Perusahaan-perusahaan otomotif saling bersaing memunculkan produk-produk baru yang ramah lingkungan dan sejalan dengan teknologi hijau, tak ketinggalan pula PT Astra Daihatsu Motor.

13668865041107970694
13668865041107970694

Daihatsu Cube merupakan salah satu produk Daihatsu yang ramah lingkungan, sebagai wujud kepedulian Daihatsu terhadap kelestarian lingkungan. Produk ini memiliki tiga tahapan dalam mengembangkan teknologi hijau ramah lingkungan:

1.Tahap pertama

1366886593789843158
1366886593789843158

Daihatsu menerapkan teknologi “Eco-Idle”. Sistem ini mengatur hidup dan mati mesin secara otomatis dalam keadaan macet. Eco-Idle merupakan terobosan untuk menghemat komnsumsi bahan bakar, saat kecepatan kendaraan berkurang jelang berhenti hingga berhenti. Saat berhenti, konsumsi energi dan bahan bakar yang dikurangi. Saat mobil berhenti, mesin berada dalam kondisi mati. Tetapi sistem audio, navigasi, dan AC tetap menyala. Dengan sistem ini, Daihatsu memberikan efisiesi penggunaan bahan bakar. Dengan begitu, mobil mencapai efisiensi konsumsi bahan bakar. Selain itu, pada tahap ini juga menggunakan sistem i-EGR yang mampu menghasilkan pembakaran sempurna, dan meminimumkan keluaran gas CO2.

13668868461116848938
13668868461116848938
Http://www.daihatsu.co.id/news/read/68/Daihatsu-Kembangkan-Teknologi-Ramah-Lingkungan

13668869561855679621
13668869561855679621

2.Tahap kedua

1366887092682038583
1366887092682038583
Daihatsu melanjutkan pengembangan teknologi dengan menggunakan mesin dua silinder turbocharged. Pada tahap ini mesin memiliki komponen lebih sedikit dan kompak, sehingga lebih ringan dan bahan bakar yang digunakan lebih sedikit serta proses kinerja mesin menjadi lebih sempurna. Dengan “active ignition system” dan berbagai improvement lainnya, efisiensi bahan bakar bisa mencapai 30 persen. Dengan target perjalanan 35 liter hanya membutuhkan BBM 1 liter. Hal ini bisa menghadirkan kenyamanan berkendara dan efisiensi bahan bakar.

13668871431163057441
13668871431163057441

3.Tahap ketiga

13668872461184889220
13668872461184889220
Tahap terakhir adalah Precious Metal Free Liquid Feed Fuel Cell (PMfLFC). Pada tahap ini emisi gas buang CO2 nol, ini adalah wujud kendaraan ramah lingkungan. Bahan pembuatan kendaraan ini memakai sumber daya alam yang lebih sedikit, tidak mengandung logam mulia, sehingga biaya dikeluarkan lebih rendah. Tahap ini berfokus pada penggunaan bahan bakar cair baru yaitu Hidrazin Hidrat. Zat ini punya kepadatan energi yang tinggi dan tidak menghasilkan CO2. Zat ini adalah bahan bakar cair yang tepat untuk mobil ramah lingkungan generasi baru.

13668872992121420540
13668872992121420540

Daihatsu berusaha untuk terusmengembangkan teknologi-teknologi hijau yang ramah lingkungan. Dalam rangka menjaga sumber-sumber daya langka Daihatsu menerapkan sistem produksi yang dikenal dengan sebutan SSC (Simple, Slim, and Compact).Dengan sistem tersebut Daihatsu berusaha untuk mengurangi jumlah emergi yang digunakan dan gas CO2 yang dihasilkan selama proses produksi. Di samping itu, Daihatsu juga membuat inovasi untuk terus mengurangi berat dan ukuran dari kendaraan yang diproduksi. Inovasi tersebut bertujuan agar proses produksi yang dihasilkanlebih ramah terhadap lingkungan. Dengan beragam inovasi yang dibuat, Daihatsu berusaha menghadirkan mobil yang ramah lingkungan. Karena Daihatsu percaya, mobil ramah lingkungan adalah kendaraan yang sejak awal produksi hingga tahap akhirramah terhadap lingkungan.

Langkah Daihatsu ini sangat baik dan patut untuk diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain baik di industri otomotif maupun di industri lainnya. Semakin banyak pihak yang sadar akan pentingnya teknologi hijau bagi kelestarian alam, semakin mudah tujuan “Teknologi Hijau” itu sendiri terwujud.

Teknologi hijau sangat penting bagi bumi, namun produk-produk inovasi ini tidak akan banyak bermanfaat jika tidak didukung oleh konsumen yang peduli terhadap alam. Oleh karena itu, mari kita dukung produk-produk yang menerapkan teknologi hijau untuk masa depan bumi yang lebih baik. Gunakan, beli, atau terapkan teknologi hijau dalam kehidupan kita sehari-hari! Jadi, seluruh pihak yang terkait, baik produsen, konsumen, maupun distributor sama-sama menerapkan/mendukung “Teknologi Hijau” demi masa depan yang lebih baik.

(Penulis: Dini Nuris Nurain)

Sumber:

Http://www.bisnis.com/mobil-nasional-2-mobil-ramah-lingkungan-diluncurkan-ui

Http://otomotif.news.viva.co.id/news/read/353648-kotak--mobil-masa-depan-daihatsu

Http://www.alpensteel.com/article/108-230-pemanasan-global/1561-indonesia-ranking-10-penyumbang-pemanasan-global.html

Http://www.alpensteel.com/article/108-230-pemanasan-global/1563-pemanasan-global-mengancam-23-pulau.html

Sumber: Media Indonesia Online dalam Http://www.alpensteel.com/article/108-230-pemanasan-global/1560-pemanasan-global-memicu-tingkat-kematian.html

Http://www.alpensteel.com/article/108-230-pemanasan-global/1557-media-dorong-publik-kenal-pemanasan-global.html

Http://sains.kompas.com/read/2013/04/01/11290330/Perubahan.Iklim.di.Indonesia

Http://www.belantaraindonesia.org/2012/02/10-dampak-pemanasan-global.html

Http://news.detik.com/read/2009/03/23/110724/1103589/10/ri-ranking-10-penyumbang-pemanasan-global-dunia

Http://www.jurnas.com/halaman/6/2013-02-14/234355

Http://www.antaranews.com/berita/1291855217/ancaman-iklim-terhadap-peninggalan-bersejarah

Http://jurnalingkungan.wordpress.com/sumber-pencemar-antropogenik/

Http://cicibio2.wordpress.com/ii-macam-pencemaran/1-menurut-tempat-terjadinya/a-pencemaran-udara/1-pendalaman-materi/

Http://pmr.penerangan.gov.my/index.php/alam-sekitar/4185-teknologi-hijau.html

Http://belajar.kemdiknas.go.id/index3.php?display=view&mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Pengetahuan%20Populer/view&id=222&uniq=1744

Http://katoniku.blogdetik.com/index.php/2013/04/16/demi-kelestarian-lingkungan-daihatsu-terapkan-teknologi-hijau/

Http://www.dapurpacu.com/daihatsu-punya-teknologi-teknologi-ramah-lingkungan/

Http://warungenergi.com/index.php/article/fotovoltaik/48-umum/83-dampak-pemanasan-global-bagi-indonesia-

Http://wartakota.tribunnews.com/detil/berita/134568/Lima-Tahun-Lagi-Indonesia-Krisis-Energi-dan-Tak-Bisa-Impor

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun