Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Terang Gelap Kota Solo

30 September 2015   17:40 Diperbarui: 30 September 2015   18:45 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Solo, salah satu kota kecil di Jawa Tengah dengan berbagai kekayaan budayanya. Tempat beribu – ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia merantau mencari ilmu untuk memperbaiki negeri ini.

      Seperti mahasiswa rantau lainnya untuk sementara ini saya tinggal di habitat baru saya, Kota Solo. Menginjak tahun ketiga berkuliah di Universitas Sebelas Maret Solo tidak heran jika saya sudah mengenal seluk beluk tiap tempat di kota Solo. Mulai dari pasar, pusat perbelanjaan, pusat jajanan dan pusat kotanya.     

     Penduduk Solo baik yang tinggal sementara atau tinggal menetap di Solo pasti tak asing dengan semboyan “Solo telah banyak berubah, tapi selalu teraba benang merahnya, ungkapan: Solo, ya tetep Solo. Kita bisa datang dan pergi ke Solo, tapi kita tak pernah bisa meninggalkannya”.(Kitab Solo). Memang Solo dengan ruang publiknya yang luas dan merakyat bisa dinikmati setiap orang yang ada di dalamnya membuat orang selalu merindukannya.

            Seperti yang kita tahu Solo merupakan kota budaya sehingga pusat kotanya pun tak jauh dari pusat budaya Solo yang tak lain adalah Keraton Solo.

 

 

                                (gambar suasana malam pusat kota Solo diambil dari shinyoku.com)

      Beberapa ruang publik kota Solo sudah diatur dengan baik oleh pemerintah kota antara lain Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik yang bisa dimanfaatkan keberadaannya, seperti Taman Balekambang, Taman Banjarsari, Taman Air Tirtonadi, Taman Sekartaji, Taman Satwa Taru Jurug. Penyediaan RTH merupakan amanat dari UU No.26/2007 tentang penataan ruang di mana disyaratkan luas RTH minimal 30% dari luas wilayah perkotaan.

 

                                                   (gambar dari kompasiana.com)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun