Mohon tunggu...
Dini Mufidati
Dini Mufidati Mohon Tunggu... Jurnalis - Khoirunnas Anfa'uhum Linnas

Mahasiswi Program Studi Tadris Matematika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Tipologi Pondok Pesantren?

13 Juni 2020   21:09 Diperbarui: 13 Juni 2020   21:09 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Terimakasih kepada pembaca setia telah mengunjungi blog penulis. Kali ini penulis akan memaparkan sedikit terkait model-model pondok pesantren (Tipologi Pondok Pesantren)

Ada tiga poin yang akan kami bahas yakni :

1. Pesantren salafiyah atau tradisional

Pesantren salaf atau pesantren salafiyah adalah sebutan bagi pondok pesantren yang mengkaji kitab-kitab kuning atau kitab-kitab kuno. Pondok pesantren salafiyah adalah pesantren yang tetap mempertahankan pelajaran dengan kitab-kitab klasik dan tanpa diberikan pengetahuan umum. Pesantren salaf ini identik dengan pesantren tradisional yang berbeda dengan pesantren modern dalam hal metode pengajaran dan infrastrukturnya. Pesantren salaf ini, hubungan Kyai dengan santri cukup dekat secara emosional, karena Kyai terjun langsung ke dalam menangani para santrinya. Kata salaf berasal dari bahasa Arab yang artinya dulu atau yang sudah lewat. Dalam pengertian istilah pesantren di Indonesia salaf berkonotasi pada sebuah pesantren tradisional yang menganut sistem pendidikan kuno yaitu sistem wetonan, beadongan dan sorogan. Saat ini pesantren salaf bermakna sebuah pesantren yang murni mengajarkan ilmu agama baik dengan sistem tradisional maupun sistem klasikal atau bincang kelas yang umum disebut madrasah Diniyah. Pesantren salaf yang memiliki santri cukup banyak biasanya menganut dua sistem yaitu sistem sorogan atau wetonan dan sekaligus klasikal. Kegiatan di pondok pesantren salafiyah ini diantaranya :

  • Pertama mengaji kitab kuning
  • Kedua pasaran di bulan romadhon
  • Ketiga yaitu melakukan salat jamaah
  • Keempat maulidan
  • Kelima kerja bakti di lingkungan pondok pesantren

Dalam proses belajar mengajar di pesantren salafiyah ini secara garis besar sistem pengajaran yaitu ada dua macam yaitu :

- Pertama sistem wetonan yaitu kyai membaca dari suatu kitab dalam waktu tertentu dan santri membawa kitab yang sama dengan Kyai dan santri mendengarkan, menyimak bacaan dari Kyai. Dalam sistem pengajaran ini tidak dikenal absensi, jadi santri boleh datang juga boleh tidak.

- Kedua yaitu sistem sorogan yaitu santri dan biasanya yang pandai mencalonkan sebuah kitab kepada kiai itu dibaca di hadapan Kyai. Jika ada kesalahan maka kesalahan itu akan langsung dibetulkan oleh kyai.

Pada umumnya ilmu ilmu yang diajarkan di pondok pesantren ada 12 macam yaitu ilmu yaitu :

  1. Ilmu Nahwu
  2. Ilmu sorrof
  3. Ilmu Maani
  4. Ilmu bayan
  5. Ilmu Badig
  6. Ilmu tauhid
  7. Ilmu fiqih
  8. Ilmu Ushul fiqih
  9. Ilmu tafsir
  10. Ilmu hadits
  11. Ilmu mustalaghul hadist
  12. Ilmu Mantiq

Ilmu-ilmu yang di tulis dalam bahasa Arab yang ada 12 macam ini adalah mata pelajaran yang pada umumnya diajarkan di pondok pesantren di Indonesia. Kurikulum pada pondok pesantren salafiyah atau tradisional ini pada dasarnya statusnya hanya pendidikan non-formal yang hanya mempelajari kitab-kitab klasik. Kitab-kitab klasik ini meliputi Nahwu sarraf, balagwah, tauhid, tafsir, hadis, Mantiq, tasawuf, fiqih, Ushul fiqih dan akhlak. Namun pondok pesantren ini telah menggunakan metode terbaru yakni metode cepat menguasai pemahaman Alquran dan kitab kuning yang terdapat dalam kitab amtsilati. Metode ini menerapkan rumus-rumus dan kaidah-kaidah yang sangat penting. Sehingga dapat memudahkan bagi kita yang pemula untuk mendalami Al-Qur'an dan kitab kuning atau biasa kita dengan kitab klasik. Dengan demikian pelaksanaan kurikulum pesantren ini berdasarkan kemudahan dan kompleksitas ilmu atau masalah yang dibahas dalam kitab. Kurikulum pesantren ini memuat hampir semua materi pelajaran yang sering disebut sebagai pelajaran agama. Kurikulum pesantren biasanya juga tidak berdasarkan dengan kementerian pendidikan karena pondok pesantren ini tidak dalam naungan pemerintah akan tetapi pondok pesantren biasanya dikelola oleh pengasuh pondok itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun