Mohon tunggu...
Dini Mellinda
Dini Mellinda Mohon Tunggu... Jurnalis - Taburlah benih-benih kebaikan suatu saat kamu akan memetiknya

Taburlah benih-benih kebaikan suatu saat kamu akan memetiknya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mbah Ahmad Mesran Sosok Pejuang yang Istiqomah

10 Juni 2019   15:36 Diperbarui: 10 Juni 2019   15:57 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Mbah Ahmad Mesran Bin Khasan Mohamad

Wonogiri adalah sebuah Kota Kabupaten yang secara geografis terletak dibagian  tenggara Provinsi Jawa Tengah. Wilayahnya terdiri dari banyak pegunungan. Sehingga Wonogiri juga dikenal  dalam zona  pegunungan  seribu yang panorama alamnya sangat indah,  sejuk dan jalannya berkelak kelok.

Menjelang 1 Syawal 1440 H  kami  mengunjungi dan menelusuri jejak perjuangan serta kiprahnya Mbah Kyai Ahmad Mesran di Desa Tempursari Kelurahan Semin, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah.

Perjalanan menuju lokasi yang memicu andrenalin karena medannya sangat terjal dan curam, namun rasa lelah kami terobati ketika melihat pemandangan alam yang mengagumkan sepanjang perjalanan dari Karang Turi menuju Desa Tempursari.

Setibanya di desa Tempursari kami menggali informasi dari Pak Sudarno Kepala Dusun dan sekaligus sebagai Modin yang telah diemban selama empat puluh tahun. Beliau  merupakan Putra Mbah Ahmad Mesran yang ke 6.

Sudarno menuturkan bahwa Mbah Ahmad Mesran sewaktu masih muda sempat mengenyam pendidikan Madrasah di Wuryantoro seangkatan dengan Pak Suharto Presiden Republik Indonesia kedua. Mbah Ahmad mesran tidak bisa meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi karena terbentur biaya dan hanya anaknya seorang Janda. Beliau juga pernah menjadi santri dari KH. Subchi yang dikenal sebagai Kyai Bambu Runcing di Parakan Temanggung.  Gurunya Mbah Ahmad Mesran di Parakan  merupakan tokoh NU dan pejuang Kemerdekaan, yang berada di Kauman Parakan Temanggung Jawa Tengah. Beliau  juga merupakan guru dari Jendral Sudirman di Parakan.  

Mbah Ahmad Mesran ketika masih muda ikut berjuang bersama masyarkat Wuryantoro dan Nguntoronadi mengusir penjajah dari Indonesia dengan Bambu Runcing. Berdasarkan Kitab Tulisan tangan keturuan Kyai Nur Muhamad Balai Panjang Baturetno. Mbah Ahmad Mesran juga masih memiliki  silsilah garis keturunan dari Ali Rohmadtulloh ( Kanjeng Sunan Ampel ). Beliau  termasuk cicitnya Mbah Kyai Nur Muhamad Balai Panjang Baturetno Wonogiri Jawa Tengah.

"Pada waktu itu eksistensi Mbah Ahmad Mesran di Desa Tempursari, Semin sangat dicintai oleh semua  masyarakat disana", Kata Sudarno. Beliau orang pertama yang  mengajarkan shalat, ngaji dan dakwah ditengah tengah masyarakat Tempursari.

Beliau sangat bersahaja dan istiqomah. Beberapa petuah beliau yang selalu diingat yaitu "Minongko dadi wong urip kudu sing nriman ojo irenan (Sebagai hamba Allah harus mau menerima apa adanya serta jangan memelihara sifat iri hati), Sopo sing sabar bakal nemu subur,(Siapa yang mau bersabar akan memperoleh kebahagiaan), Gamane wong urip iku ono loro yoiku ilmu lan taqwa, (Senjatanya orang hidup itu ada dua yaitu Ilmu dan Taqwa),  Yen nandur apik bakale ngunduh apik". ( kalau mau menanam kebaikan pasti akan memetik buah  kebaikan).

Mbah Kyai Ahmad Mesran lahir pada tanggal 07 September 1907 dan wafat pada tanggal 19 Desember 1994 dan beliau dimakamkan di Tempat Pemakaman umum Desa Semin tidak jauh dari beliau tinggal. (hartono).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun