Mohon tunggu...
Dini HafildahRahmi
Dini HafildahRahmi Mohon Tunggu... Lainnya - Filsafat islam

Belajar untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pengantar Filsafat dalam Pengetahuan Awal

13 Agustus 2020   17:59 Diperbarui: 13 Agustus 2020   18:09 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kemungkinan kita baru pertama kali belajar filsafat. Tetapi dapat dipastikan bahwa kita sudah pernah mendengar kata "fisafat," baik disebutkan orang lain di depan langsung, membacanya dalam buku, atau barang kali kita sendiri pernah mempergunakannya untuk memperkuat pernyataan diri. Nama-nama filosof besar dan ucapan-ucapannya yang laksana 'kata-kata mutiara' tentu pernah kita dengar, walaupun terkadang apa maksud ucapan mereka tersebut sulit dipastikan.

Sebenarnya, masalah-masalah pokok filsafat adalah persoalan yang pernah dipikirkan setiap orang. Dalam hidup, tentu kita pernah mempertanyakan, memikirkan dan merenungkan kenapa ini harus begini, dan tidak boleh begitu. Sedangkan itu harus begitu, tidak seharusnya begini. Untuk apa saya kuliah? Kenapa kerabat kita yang baik meninggal?

Kenapa ada orang yang sampai hati berbuat seperti itu? Semua ini telah menjadi obyek pemikiran filosofisnya. Jadi, secara umum, kita sudah 'berfilsafat,' yaitu mengajukan pertanyaan filosofis, terlibat dalam perbincangan filosofis, dan memegangi sudut pandang filsafat tertentu.

Perbedaan kita dengan para filosof yang akan kita pelajari dalam artikel ini barangkali lebih dalam kadar, intensitas dan sistematika filsafatnya. Kini, kita akan menghadapi masalah terpenting yaitu, kita akan  mempelajari filsafat secara lebih sistematis. Kita akan berupaya menguasai berbagai masalah filosofis, berkenalan dengan beberapa filosof terkenal, dan terlibat dalam perbincangan filsafatnya.

Berbagai pertanyaan dan misteri selama ini akan segera terjawab. Lebih mungkin lagi adalah apa yang selama ini kita terima begitu saja sebagai sesuatu yang sudah sewajarnya (taken for granted) dan tidak terlintas sebagai problema kehidupan, ternyata kebenaran dan keabsahannya dipertanyakan bahkan diragukan. Kita akan melihat kehidupan ini dengan sudut pandang yang lain: lebih kritis, sistematis dan logis.

Apakah ini berarti bahwa kehidupan kita akan lebih tenang? Apakah ini berarti bahwa kita akan menemukan jawaban dari setiap problema kehidupan? Kemungkinan besar tidak! Dalam berfilsafat, setiap jawaban atas pertanyaan yang diajukan akan menimbulkan lebih banyak lagi pertanyaan. Kemungkinan lain adalah bahwa ada beragam jawaban yang ditawarkan para filosof atas satu pertanyaan, sehingga bisa membingungkan. Namun demikian, menganalisa berbagai jawaban ini merupakan bagian dari berfilsafat itu sendiri.

Jika filsafat hanya membuat kita 'bingung' dan tidak mampu menyodorkan 'jawaban' yang siap pakai, maka untuk apa kita susah payah belajar filsafat, apalagi berfilsafat? Tentu saja, jawaban dari pertanyaan ini adalah tergantung pada diri kita. Jika kita termasuk orang yang menerima begitu saja perkataan orang lain dan tidak memperdulikan berbagai permasalahan yang kita hadapi sendiri, serta tidak ingin berpikir dengan sistematis, maka belajar filsafat menjadi tidak perlu. Tetapi, sebagai manusia normal yang ingin tahu, maka rasa ingin tahu akan terus menggelitik.

Dengan mempelajari filsafat, jalan kita untuk memenuhi rasa keingintahuan tersebut akan lebih terarah dan lancar. Bukan saja dalam menjawab pertanyaan, tetapi juga dalam mengajukan pertanyaan yang mana, dan dalam bentuk apa pertanyaan itu seharusnya dirumuskan. Lebih lanjut, filsafat akan memandu kita untuk mengetahui tentang bagaimana dan dimana kita bisa mendapatkan jawabannya, paling tidak jawaban yang pernah dikemukakan para filosof sebelumnya.

Jadi, apakah filsafat itu? Pertanyaan ini sama tuanya dengan filsafat itu sendiri, masih tetap diajukan dan telah dijawab dengan cara yang sangat beraneka ragam. Walaupun demikian, sekarang setidaknya kita sudah mulai memahaminya. Ada beberapa pendapat mengenai Filsafat dari para ahli filosof.
Menurut Plato (427-347 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakekat. Bagi Aristoteles (384-322 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran yang meliputi logika, fisika, metafisika dan pengetahuan praktis.

Menurut Bertrand Russel, filsafat adalah tidak lebih dari suatu usaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terakhir, tidak secara dangkal atau dogmatis seperti yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan dalam ilmu pengetahuan. Akan tetapi, secara kritis dalam arti kata: setelah segala sesuatunya diselidiki problema-problema apa yang dapat ditimbulkan oleh pertanyaan-pertanyaan yang demikian itu, dan setelah kita menjadi sadar dari segala kekaburan dan kebingungan, yang menjadi dasar bagi pengertian kita sehari-hari.

Menurut R. Beerling, bahwa filsafat adalah pemikiran-pemikiran yang bebas, diilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu yang timbul dari pengalaman.
Karl Popper berkata "saya rasa kita semuanya mempunyai filsafat dan bahwa kebanyakan dari filsafat kita itu tidak bernilai banyak. Saya kira, bahwa tugas utama dari filsafat adalah untuk menyelidiki berbagai filsafat itu secara kritis, filsafat mana dianut oleh berbagai orang secara tidak kritis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun