Mohon tunggu...
Dinie Nastiti
Dinie Nastiti Mohon Tunggu... -

Melihat, Mendengar dan Mempelajari

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

“Stop! Kekerasan Seksual pada Perempuan.”

16 Mei 2016   19:06 Diperbarui: 16 Mei 2016   19:14 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 “Stop! Kekerasan Seksual Pada Perempuan.”

Maraknya kasus pelecehan seksual yang melibatkan anak sebagai korban maupun pelaku, sepertinya satu demi satu mulai terungkap ke hadapan publik. Padahal, masalah ini sudah lama ada, dan seperti gunung es, kini saatnya meleleh dan “mewabah” ke masyarakat.

Seperti teori komunikasi “Jarum Hipodermik” atau Jarum Suntik, di mana ketika suatu informasi di “lempar” ke publik, maka informasi tersebut akan “bereaksi”, seperti virus yang disuntikkan ke tubuh.

Orang tua tentu was was terhadap pergaulan anaknya di jaman yang katanya jaman keterbukaan publik. Mengapa? Karena seluruh informasi siapapun, dimanapun, kapanpun, kini bisa mengakses di ujung jari smart phone masing-masing, termasuk mengakeses situs porno maupun pornografi.

Tentu, keterbukaan publik ini seperti dua mata pisau yang siap menyayat siapa saja dan dimana saja. Masyarakat Indonesia kini bukanlah masyarakat yang gampang dibodohi. Kritis. Ya, kini semakin kritis dengan memperoleh informasi dari manapun. Kondisi inilah yang terkadang menyebabkan keterbukaan informasi menjadi ‘keblabasan’. Kondisi ini berdampak terhadap maraknya penyebaran “virus pornografi” di Tanah Air. Bahkan, dengan banyaknya kasus pelecehan seksual hingga melibatkan anak-anak di bawah umur,

Miris rasanya jika kita melihat Yuyun, gadis lugu yang menjadi korban kebiadaban 14 laki-laki tidak bertanggung jawab, hingga ia meregang nyawa dengan cara yang sadis. Selain itu ada juga Siv (19) asal Manado, yang terpaksa harus ‘melayani’ nafsu bejat 19 lelaki yang menyetubuhinya, dibawah pengaruh sabu-sabu dan pil dobel L.

Tidak berhenti disitu, di Surabaya, ada pengakuan yang mencengangkan datang dari Bunga (13) yang masih duduk di Bangku kelas 1 SMP, menjadi korban pelecehan seksual oleh 8 pelaku yang juga masih dibawah umur, masing masing 5 orang duduk dibangku SMP dan 3 orang duduk dibangku SD. Bahkan yang lebih ironis lagi, Bunga telah menjadi pemuas nafsu bejat para lelaki, sejak ia masih berumur 5 (LIMA) tahun.

Kondisi ini menjadi Warning! Bagi para orang tua, khususnya para Ibu. Orang tua wajib mengawasi pergaulan anak-anaknya agar tidak terjerumus kepada pergaulan salah arah. Sebab, para pelaku kekerasan seksual, meski dibawah umur, tetap TIDAK KEBAL HUKUM.

Bagi tiap Ibu, jagalah anak perempuanmu dengan kasih sayang, agar ia tak mencari kasih sayang semu di luar sana, di dalam pergaulan yang salah. Sementara bagi Ayah, cintai anak perempuanmu dengan kasih dan bimbingan agama. Agar kelak anakmu bisa mencintai dengan kasih sayang yang tulus. Bisa membedakan mana sayang dunia akhirat dan mana sayang semu penuh nafsu. Agar kelak, anakmu memiliki tujuan hidup dan pegangan agama yang kuat.

Semoga kebaikan selalu bersama kita semua. –Salam

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun