Bali, 8 November 2024 - Dalam upaya tingkatkan literasi keuangan global, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Organization for Economic Co-operation and Development/International Network on Financial Education (OECD/INFE) gelar konferensi dengan tema "Empowering Consumers through Financial Education". Acara ini dihadiri delegasi OECD sebanyak 1.000 peserta dari 30 negara.
Mengapa Literasi Keuangan Itu Penting?
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara menyampaikan bahwa pemberdayaan konsumen melalui literasi keuangan itu penting, terutama di era digital dengan kompleksitas produk dan layanan jasa keuangan yang semakin meningkat. "Tema konferensi ini, 'Empowering Consumers through Financial Education' sangat relevan dan tepat waktu dengan semakin kompleksnya produk keuangan. Penting bagi kita untuk membekali konsumen dengan pengetahuan, keterampilan, dan perangkat untuk membuat keputusan keuangan yang tepat" kata beliau.
Deputy Secretary-General OECD Yoshiki Takeuchi dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa dengan pemahaman yang baik tentang keuangan berkelanjutan, masyarakat dapat membuat keputusan keuangan yang bijak dan bertanggung jawab sehingga terhindar dari masalah utang berlebih dan memperkuat ketahanan finansial yang pada akhirnya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan ekonomi di masa depan.
Apa Dampaknya bagi Indonesia?
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengharapkan sinergi dan kolaborasi menjadi semakin kuat antara OJK dan OECD/INFE untuk mewujudkan masyarakat dan konsumen yang semakin berdaya serta inklusif sehingga tercipta ketahanan finansial dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi.
"Sejak bergabung dengan OECD/INFE, OJK telah mendapatkan berbagai manfaat. Melalui forum ini, para anggota OECD/INFE dapat saling berbagi informasi, pengalaman, dan tantangan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan literasi dan perlindungan konsumen. Sehingga dapat dirumuskan program dan kebijakan baru yang sesuai dengan kebutuhan" kata beliau.
Dijelaskannya, OJK terus aktif melakukan berbagai kegiatan edukasi keuangan untuk meningkatkan literasi dan melindungi konsumen. Sejak 1 Januari hingga 28 Oktober 2024, OJK telah menyelenggarakan 4.393 kegiatan edukasi keuangan yang berhasil menjangkau 5.795.083 peserta di seluruh Indonesia.
Langkah Maju untuk Keuangan yang Lebih Baik
Chair of the OECD/INFE Magda Bianco menyampaikan komitmen OECD/INFE untuk terus mengembangkan dan membangun strategi terbaik guna meningkatkan literasi dan perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan. Peningkatan literasi keuangan dilakukan melalui pengembangan kebijakan yang responsif serta memperhatikan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
"Literasi keuangan berperan untuk meningkatkan partisipasi dan kepercayaan masyarakat dalam sektor jasa keuangan, serta membantu mereka membuat keputusan keuangan yang lebih baik. Selain itu, literasi keuangan mempersiapkan masyarakat secara finansial untuk menghadapi ketidakpastian di masa depan. Masyarakat pun akan dapat memilih produk atau layanan yang sesuai dengan strategi dan tujuan investasi yang dimiliki" kata beliau.