Pendidikan di Indonesia mulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai Perguruan tinggi baik negeri maupun swasta pada bulan Maret 2020 hingga saat ini dilakukan secara berani (online).Â
Hal tersebut terjadi karena adanya pandemi COVID-19. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengatur semua perubahan tersebut.Â
Perubahan tersebut tentunya berdampak pada pihak-pihak yang terlibat di sekolah seperti siswa, orang tua, terutama guru, karena guru harus memutar otak untuk mencari ide agar proses belajar mengajar berjalan dengan efektif dan menyenangkan meskipun tidak bertatap muka secara langsung.
Pada kesempatan kali ini salah satu perguruan tinggi negeri yaitu Universitas Pendidikan Indonesia melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik dengan tema MDBPE-MBKM. Mata kuliah KKN ini menjadi mata kuliah wajib, dari sekian banyak mahasiswi yang mengikuti KKN pada tahun ini salah satu mahasiswi yang bernama Dini Agustien berkesempatan melaksanakan KKN di Sekolah Dasar Negeri 5 Mangkurayat.Â
Di SD Negeri 5 Mangkurayat proses belajar mengajar secara berani dominan dilakukan melalui WhatsApp Group. Pada Grup WhatsApp guru akan memberikan materi berupa modul atau link youtube yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Selain itu, guru juga akan tugas-tugas yang harus dikerjakan dan dikirimkan melalui Grup WhatsApp.
Platform di SDN 5 Mangkurayat dominan menggunakan Grup WhatsApp, karena para guru kurang paham dalam menggunakan atau memanfaatkan berbagai platform lainnya, ditambah dengan berbagai keterbatasan lainnya seperti jaringan yang dimiliki oleh para siswa dan orang tua. Hambatan-hambatan tersebut mengakibatkan guru tidak dapat menjelaskan materi secara bebas.Â
Oleh karena itu, salah satu program dari adanya KKNT MDBPE-MBKM yaitu, membuat media belajar. Untuk membantu guru Dini Agustien membuat video animasi dan titik interaktif sebagai media belajar bagi para siswa, media tersebut diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi dan lebih semangat dalam belajar, meskipun belajar di rumah.
