Kupandangi figura yang telah usangÂ
Tanpa ku sadari,
Air mataku terjun mengenai figura usang itu
Tanganku bergerak
Tuk mengusap debu figura yang sudah bersatu dengan air mataku
Terpampang jelas raut wajah bahagiaÂ
Bagaikan bunga matahari yang sedang tersenyum didalam figura itu
Sejenak ku mengukir senyum,
Tetapi ...
Air mataku kembali terjun
Bahkan ...
Ini lebih deras
Aku tak bisa mengukir senyum bersamamu lagi
Aku tak bisa tertawa terpingkal-pingkal bersamamu lagiÂ
Aku hanya bisa memandangi wajah polos nan bahagiamu lewat figura usang ini
Hanya air mataku yang mampu berkataÂ
Karena,
Air mataku ...
Rintik-rintik Rinduku padamu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!