Mohon tunggu...
Dini Rofiatin
Dini Rofiatin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Skizofrenia dan Cara Menyembuhkannya

15 November 2017   08:32 Diperbarui: 15 November 2017   08:50 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: national geographic indonesia

Baru-baru ini saya sangat menyukai salah satu drama korea yang membahas tentang kehidupan psikiater yang menyembuhkan berbagai macam penyakit kejiwaan. Ya, penyakit kejiwaan tentunya tidak asing lagi bagi kita. Salah satu penyakit kejiwaan yang terdapat di drama tersebut adalah Skizofrenia.

Jujur saja saya bukan seorang yang ahli dalam psikologi ataupun yang memahami tentang gangguan jiwa, namun saya tertarik dengan penyakit ini. Saya pernah bertanya pada bulek saya yang kebetulan kuliah di jurusan psikologi tentang skizofrenia ini, skizofrenia atau bisa disebut mohon maaf *gila*.

Saya yang tertarik dengan dunia psikologi sedikit mulai paham walau tidak banyak mengetahui secara luas. Cerita-cerita bagaimana terjadi, kenapa sampai bisa seperti ini, dan menyembuhkannya, dll. Dari situ saya bisa berfikir bahwa setiap orang mempunyai peluang skizofren (mohon dikoreksi jika salah).

Daritadi saya menyebutkan Skizofrenia lalu apasih skizofrenia ini? Skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang menyebabkan penderitanya mengalami delusi, halusinasi, pikiran kacau, dan perubahan perilaku. Kondisi ini biasanya berlangsung lama dan diartikan sebagai gangguan mental karena sulitnya penderita membedakan antara nyata dan pikiran sendiri.

Penyakit ini bisa diidap siapa saja, laki-laki maupun perempuan. Kisaran usia 15-35 tahun merupakan usia rentan terkena kondisi seperti ini. Di Indonesia akses untuk pengobatan dan pelayanan kesehatan jiwa masih belum memadai. Akibatnya, sebagian besar penduduk ini, terutama yang berada daerah terpencil atau pelosok-pelosok desa kerap memperlakukan pasien gangguan jiwa dengan cara yang tidak layak seperti di pasung atau dirantai di pohon atau di rumah.

Penyebab skizofrenia sebenarnya belum diketahui secara pasti, namun di duga dari faktor psikologis, genetik atau lingkungan. Penyakit skizofrenia akan terdeteksi jika pasien:

  • Mengalami halusinasi, delusi, pikiran kacau
  • Mengalami penurunan secara signifikan dalam melakukan tugas, baik dikantor maupun dikelas

Dalam mengobati skizofrenia, dokter biasanya akan mengombinasi terapi dengan obat-obatan tertentu. Untuk memperbesar peluang sembuh, pengobatan juga harus ditunjang oleh dukungan dan perhatian dari orang-orang terdekat.

Meskipun sudah sembuh, penderita tetap harus dimonitor. Biasanya dokter akan terus meresepkan obat-obatan untuk mencegah gejalah kambuh. Selain itu, penting bagi penderita mengenali tanda kemunculan episode atau membicarakan kondisinya pada orang lain agar dapat ditangani segera.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun