Perubahan sistem perbankan menjadi perbankan berbasis digital merupakan perkembangan sistem yang ada di perbankan atau disebut dengan e-banking, dengan demikian bank bisa melakukan seluruh kegiatannya dengan memanfaatkan sistem internet dengan sistem keamanan tertentu. Sistem digital perbankan memudahkan untuk melakukan penawaran dan memberikan latanan dimanapun dan kapan pun secara elektronik. Banyak jenis pelayanan yang diberikan melalui e-banking seperti ATM, SMS banking, Telepon Banking, Electronic Data Capture (EDC).Â
Perkembangan ini seiring perkembangan kebiasaan masyarakat saat ini yang sudah banyak menggunakan cashless artinya banyak masyarakat yang menganggap bahwa tidak melulu dalam melakukan transaksi menggunakan uang tunai. E-banking juga dianggap oleh masyarakat sebagai hal yang menguntungkan, dapat menyederhanakan sistem pembayaran atau saat melakukan transaksi yang lebih efektif dan efisien. Regulasi e-banking sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 mengenai Penerapan Risiko Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/8/DPNP mengenai penerapan Manajemen Risiko pada kegiatan pelayanan jasa bank melalui e-banking
Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari sistem e-banking bagi masyarakat seperti ; (1) sistem e-banking bisa diakses 24 jam selama ada saluran internet yang stabil (2) memperoleh ID dan sandi dengan menghasilkan OTP serta captcha saat masuk sehingga lebih mudah untuk diakses dan bersifat privat (3) mengurangi waktu atau dapat dikatakat lebih efektif dan efisien karena nasabah tidak perlu lagi datang ke bank secara langsung (4) dapat mengakses secara langsung tentang informasi secara langsung pada akun masing-masing.
(5) nasabah akan menerima informasi terbaru tentang perbankan, laporan keuangan, pengiriman aplikasi akan mudah didapat. Selain keuntungan bagi konsumen, sistem e-banking juga menjadi salah satu keuntungan bagi sistem perbankan yakni (1) dengan sistem digital akan mengurangi biaya operasional perbankan.
(2) dapat memaksimalkan pelayanan kepada nasabah selama 24 jam seperti jika nasabah melakukan transaksi yang bersifat financial maupun non financial yang telah tersambung pada jaringan internet bank (3)dapat meningkatkan pendapatan berbasis komisi (4) bisa melakukan pelayanan dimana saja dan kapan saja (5) memperoleh kepercayaan lebih dari konsumen.
Ada beberapa jenis beberapa jenis transaksi yang dapat dilakukan pada e-banking, seperti (1) transfer uang (2) cek saldo (3) fasilitas pembayaran seperti kartu kredit, rekening telepon, rekening listrik, pembelian token listrik, pembelian pulsa dan lainnya. kemudian fasilitas lainnya seperti dalam penyediaan mobile banking, ada beberapa jenis transaksi yang bisa dilakukan seperti hampir sama dengan diatas tetapi dalam mobile banking dapat melakukan mutasi rekening. Namun demikian ada beberapa kekurangan dalam sistem e-banking ini seperti:
(1) munculnya berbagai risiko yang berkaitan dengan risiko reputasi, operasional, strategi  atau risiko perbankan lainnya sehingga perbankan harus dapat meminimalisir atas risiko yang akan timbul dengan menggunakan manajemen risiko yang tepat (2) adanya kebocoran data nasabah (3) terjadinya kerusakan pada sistem layanan e-bankingnya sehingga bank harus siap dengan berbagai kendala yang berhubungan dengan teknologi.
(4) banyak pencurian data digital saat ini dan salah satu target para cybercrime adalah e-banking (5) masih lambatnya penanganan untuk mengatasi kejahatan digital (6) para pelaku usaha perbankan dan masyarakat terhadap proses penanganan kasus tindak pidana e-banking.
