Pendahuluan:
 Terciptanya era moderenisasi telah berdampak pada semua faktor kehidupan manusia yang dapat menjadikan kualitas hidup yang baik dengan pemanfaatan teknologi informasi tepat guna. Keduanya memiliki peran dalam penciptaan lingkungan yang ramah dan sehat.  Sebagian besar (56.7%) penduduk Indonesia saat ini hidup di daerah perkotaan dan angka ini  akan mencapai 60% pada tahun 2025 (Badan Pusat Statistik,2017). Mereka dihadapkan pada keberagaman masalah lingkungan yang menganggu kualitas hidup. Â
Pencemaran terhadap lingkungan yang sejatinya berasal dari manusia sendiri yang telah mencemari air, Â tanah, Â dan udara sehingga muncul fenomena pemanasan global (global warming). Sejak beberapa dekade terakhir setelah berkembangnya isu pemanasan global dikalangan masyarakat, membuat mereka terdorong untuk mulai merubah pola pikir terhadap gaya hidupnya. Regulasi terhadap isu lingkunganpun diberlakukan di berbagai negara sebagai pembelajaran dan pembiasaan terhadap masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan.
Pada abad ke-21, telah banyak dilakukan penelitian inovasi ramah lingkungan, terutama oleh anak-anak dalam negeri. Dianatara inovasi tersebut, banyak diantaranya berbasis kimia hijau. Jika didalami lebih lanjut, kimia akan menjadi potensi dalam pengembangan industri serta perubahan gaya hidup masyarakat. Inovasi kimia hijau (green chemistry) perlu dikembangkan oleh setiap lapisan masyarakat. Hal ini dapat melibatkan mengurangi limbah proses menciptakan, menggunakan bahan terbarukan, mengurangi energi yang dibutuhkan untuk membentuk produk.
Pembahasan:
Pendekatan Green Chemistry
  Pengertian secara umum green chemistry adalah suatu metode baru untuk mengurangi bahaya bahan kimia, disamping memproduksi produk dengan cara yang lebih efisien dan lebih hemat. (Kenneth & James,2004). Menurut Anastas dan Tracy C (1996), green chemistry adalah penggunaan teknik dan metode secara kimia untuk mengurangi atau mengeliminasi penggunaan bahan dasar, produk, produk samping, pelarut, pereaksi, yang berbahaya bagi kesehatan manusia masalah lingkungan . Dengan demikian tujuan green chemistry adalah untuk mencegah dan mengurangi masalah lingkungan.
Sedangkan Menurut Rashmi Sanghi (2003), green chemistry merupakan bagian yang esensial dalam program yang kompre-hensif untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan. Secara umum green Chemistry berhubungan dengan hal-hal untuk meminimalkan buangan pada sumbernya, pemakaian katalisator dalam reaksi, penggunaan pereaksi (reagents) yang tidak berbahaya, penggunaan bahan dasar yang dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi ekonomi, pelarut yang ramah lingku-ngan serta dapat didaur ulang.Â
Berdasarkan pengertian dan definisi tentang konsep green chemistry tersebut di atas, maka konsep ini dalam pembelajaran kimia dapat diterapkan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Rashmi Sanghi (2003) pada sintesa senyawa organik dan prosesnya yang ramah lingkungan atau berorientasi green chemistry harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu:
a) menghindari limbah,
b) efisiensi atom,