Launching ekspor puluhan ribu bawang ke Thailand patut diragukan. Jangan-jangan ini hanya claim belaka. Kabar ekspor itu kemungkinan hanya gombal belaka. Jika benar terjadi, seharusnya jor-joran dong lampirkan data ke media. Â
Kementan mengungkapkan, ekspor bawang mereka menembus angka 5600 ton! Sebentar, sebentar masa iya sih? 5600 ton itu banyak loh. Butuh berapa kontainer buat berangkat ke thailand? 100, 200, atau 300? Emang pelabuhan kita muat? Kalo iya benar muat, di pelabuhan mana pemberangkatannya? Ada bukti konkrit gak? Foto atau video begitu? Ah sulit untuk dipercaya.
Apa iya hasil produksinya mampu menyisakan kuantitas sebanyak itu untuk diekspor? Masa iya hasil produksinya bisa menebus empat kali lipat dari luas lahan? Iya sih Kabupaten Brebes pengasil bawang terbanyak di Indonesia. Tapi 5600 Ton hanya untuk ekspor belum persediaan dalam negeri, rasa-rasanya gak mungkin.
Perizinan dan beacukainya bagaimana? kok gak ada liris dari badan terkait terhadap perizinan dan cukainya? Kan jadi makin ragu. Plis dong Kementan, kalo launching keberhasilan jangan setengah-setengah begitu infonya. Nanti kalo ternyata bohong jumlah ekspornya segitu, satu negara kena harapan palsu darimu. Sedih banget gak sih?
Kementan juga mengungkapkan target ekspor selain Thailand adalah Vietnam. Loh kok? Â Bukannya Vietnam sudah jelas-jelas menutup diri untuk impor bawang merah? Hmmm makin mencurigakan.
Ah ini sih murni claiming semata dari Kementan. Tahun 2017 lalu, Kementan juga merilis berita yang sama. 5600 Ton ekspor bawang merah ke Thailand dan Vietnam. Masa jumlah dan target ekspor bisa persis sama dari tahun ke tahun? Apa jangan-jangan berita ini hanya template belaka. Ah sudahlah, jadi makin sulit untuk dipercaya. Biar bisa dipercaya, Tolong buktikan dengan gamblang ya, Kementan!