Mohon tunggu...
Dina Sajida
Dina Sajida Mohon Tunggu... Jurnalis - Legacy

Bermimpi Menerbitkan Buku dan dipajang pada Rak Depan Toko Buku Gramedia, karena berguna.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Agresif, tapi Tidak Baik Juga Pasrah

21 Juni 2021   19:46 Diperbarui: 21 Juni 2021   20:04 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sering terjadi masalah dalam kehidupan sehari-hari kita terlebih saat berada dalam lingkungan sosial tertentu. Polemik yang muncul terkadang menciptakan kondisi yang tidak baik untuk kehidupan, contohnya adalah tersinggung dengan ucapan orang lain atau sebaliknya.

Selain itu terdapat satu hal lain yang sering terjadi di kehidupan keseharian kita adalah, toleransi suatu kesalahan. Yang jika kita salah dalam hal penyampaian akan menjadikan posisi kita tidak dihargai. Namun, jika kita terlalu keras dalam berbicara malah menyebabkan perlawanan dan munculnya sikap saling membenci.

Penting untuk penulis sampaikan hal ini, untuk memberikan satu topik diskusi terkait dengan sifat yang harus kita miliki tidak terlalu toleransi namun juga tidak terlalu agresif, ini yang dimaksud dengan asertif.

Sifat Asertif atau perilaku asertif merupakan kemampuan untuk berbicara atau menyampaikan dan bertindak menyebabkan orang lain merespon dengan penuh perhatian dan positif.

Mari kita mengurai bagian perilaku Asertif yang dirumuskan oleh Dale Carneige,

1. Bersiap dengan Refleksi Diri
Jika ncik dan puan adalah orang yang sulit berkata tidak, mulai hitung berapa kali anda mengatakan tidak. Atau sebaliknya. Secara singkat, dalam bersiap melakukan refleksi diri, kita yang sulit berkata "tidak" berhak diutamakan, setidaknya dalam suatu moment. Kita boleh melakukan kesalahan,asalkan setelah itu belajar dari kesalahan tersebut.

2. Melakukan Uji Diri Secara Jujur
Umumnya sikap pasrah atau toleransi yang berlebih dan sikap agresif berakar dari masa kita kanak-kanak. Sekarang sudah waktunya ncik dan puan menemukan asal-usul tersebut dan menyadari kita telah jauh melampauinya.

3. Mengukur Dunia Diluar Kita
Setelah mengukur diri secra jujur sudah wakktunya mengalihkan fokus pada dunia luar. Mulai perhatikan dan ukur berbagai hal yang terjadi dari kehidupan kita, terutama dalam kehidupan profesional. Ambil satu kondisi yang mengganggu pikiran kita, dan mulai merancang rencana secara spesifikdan rinci. Salah satu yang harus kita lakukan adalah bersikap tegas. Selain itu, saat berbicara dalam suatu keadaan tertentu, pastikan kita berbicara masalah yang ada pada saat itu, dan bukan membawa masalalu.

4. Tes Jalanan
Kita bisa mulai memilih beberapa permasalahan yang bisa kita kendalikan. Mulai situasi tersebut dengan situasi yang lebih mudah dan kurang menekan. Bangun rasa percaya diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun