Surabaya, 23 juni 2022 -- Dinda Ulul Azmi seorang mahasiswa semester 6 yang berkuliah di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang menjalankan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di SMP Negeri 39 Surabaya menemukan bahwa pendidikan inklusi yang saat ini masih berkembang di beberapa sekolah memerlukan metode pembelajaran yang lebih interaktif.
Dengan pembelajaran yang lebih interaktif, maka anak-anak yang memiliki ketunaan dapat lebih senang mengikuti kegiatan pembelajaran. Contoh pembelajaran interaktif yang dapat diaplikasikan adalah dengan penggunaan Media Pembelajaran sederhana di setiap penyampaian materi pelajaran.
Jika kita ketahui bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya, anak tersebut cenderung menunjukkan ketidakmampuan pada mental, emosi, fisik. Ketidakmampuan tersebut menimbulkan permasalahan pada berbagai aspek seperti pendidikan, social, fisik, dan lain sebagainya.
Maka di perlukan perhatian khusus pula dalam penyampaian materi selama pembelajaran. Dan juga perhatian khusus untuk media yang akan digunakan. Media yang di ciptakan Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya itu adalah PAPAN PINTAR. Yang di maksud papan pintar ini adalah sebuah media pembelajaran sederahana yang terbuat dari stick es krim, seng alumunium, dan kertas dengan gambar, kata, dan huruf-huruf yang sudah di print.
Sebelum pemberian media PAPAN PINTAR kepada SMP Negeri 39 Surabaya, mahasiswa yang bernama lengkap Dinda Ulul Azmi ini melakukan diskusi dengan Dosen pembimbing lapangan. Isrida Yul Arifiana, M.Psi, Psikolog selaku dosen yang ikut andil dalam perancangan media pembelajaran, memberikan saran dan ide-ide yang lebih praktisÂ
Dan terciptaslah Media Pembelajaran PAPAN PINTAR dengan tujuan dapat meningkatkan rasa ketertarikan atau menghindarkan siswa dari bosan selama kegiatan pembelajaran dan juga memabantu siswa ABK yang memiliki kesulitan dalam membaca.Â
