Mohon tunggu...
Dinda Shofa S
Dinda Shofa S Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiwa

Enjoy It :)

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Covid-19 Menyebabkan Penurunan Permintaan pada Ekonomi Syariah di Indonesia

4 April 2021   17:10 Diperbarui: 4 April 2021   17:31 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pandemi corona (Covid-19) telah menimbulkan berbagai dampak penurunan pada perekonomian negara secara global. Sehingga, pertumbuhan ekonomi harus lebih terkoreksi karena anggaran dialokasikan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat hingga pengusaha agar tetap bertahan di tengah situasi sulit saat ini. Dalam hal ini diperlukan sebuah model baru yang diadopsi dari bentuk penyesuaian bagi seluruh masyarakat untuk bertahan hidup di tengah pandemi seperti ini. 

Selain itu, kebijakan yang diambil oleh pemerintah juga harus memperhatikan seluruh lapisan masyarakat, mengingat bahwa puluhan juta warga negara Indonesia berasal dari berbagai macam kalangan, ras, budaya, dan agama. Sehingga pada setiap kebijakan yang diambil, sebaiknya pemerintah harus memperhatikan setiap aspeknya.

Berdasarkan data dari IMF, pada tahun 2020 pertumbuhan GDP Indonesia menurun sebanyak 4,5% jika dibandingkan dengan tahun 2019. Jika dilihat lebih rinci pertumbuhan GDP Indonesia pernah turun drastis pada masa kritis pada tahun 1998, kemudian kembali stabil hingga pada tahun 2020 pertumbuhan GDP Indonesia hanya berapa pada angka 0,5% saja. 

Melihat dampak ekonomi seperti itu, ada perbedaan krisis ekonomi pada masa pandemi saat ini dibandingkan dengan krisis ekonomi lainnya seperti, terdapat ketidakstabilan pada penawaran dan permintaan secara bersamaan yang berpengaruh terhadap lingkup domestik, regional, dan global. Sehingga aktivitas ekonomi saat ini harus menurun lebih drastis dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya. 

Maka dari itu pemerintah perlu mengambil langkah yang paling efektif untuk menjaga perekonomian Indonesia agar bisa tetap stabil dan bertahan supaya dapat menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pelaku ekonomi khususnya ekonomi syari'ah untuk mengambil peran dalam rangka membantu pemerintah menstabilkan ekonomi Indonesia, karena bisnis syari'ah pada saat ini sedang berkembang dengan cukup baik.

Tantangan ekonomi syariah pada pandemi saat ini seperti turunnya permintaan terhadap produk-produk bisnis syariah dan terhambatnya produksi syariah karena bahan baku berasal dari luar. Di tengah pandemi seperti ini, tingkat kunjungan wisatawan menurun secara drastis. 

Tingkat penginapan hotel di Indonesia secara umum turun juga, termasuk juga tingkat penginapan hotel-hotel syariah. Penjualan paket-paket perjalanan wisata, termasuk wisata syariah seperti biro perjalanan umrah ke Mekkah harus menanggung kerugian yang cukup besar akibat pelarangan perjalanan sehingga biro perjalanan pun juga ikut mengalami penurunan permintaan. 

Penurunan permintaan pada semua produk, mulai dari produk-produk makanan dan minuman halal, kosmetik halal sampai pakaian muslim mulai terlihat. Penurunan ini kemungkinan akan sangat signifikan jika penyebaran covid-19 terus berlanjut pada bulan April sampai Mei, pada saat bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri tiba. 

Dampak pandemi seperti ini mempengaruhi terhambatnya modal, seperti investor yang akan berencana menanamkan modalnya pada bisnis-bisnis syariah. Sehingga pelaku bisnis syariah menyusun strategi usaha yang lebih menguntungkan. Pelaku bisnis syariah memanfaatkan dan mendukung program yang berasal dari pemerintah. Akhirnya ekonomi dan bisnis syariah dapat berperan memulihkan perekonomian syariah dengan mengedepankan pencapaian tujuan-tujuan syariah. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun