Mohon tunggu...
Dinda Nur Ramadhania
Dinda Nur Ramadhania Mohon Tunggu... Mahasiswa - sometimes, all it takes is one prayer to change everything

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030034

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Punya Kenangan Buruk yang Belum Terobati? Self Healing Bisa Jadi Solusi!

22 Juni 2021   06:30 Diperbarui: 22 Juni 2021   08:44 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: id.pinterest.com/Freepik

Di dalam hidup pasti terdapat banyak peristiwa yang baik maupun yang buruk yang terjadi. Terkadang peristiwa-peristiwa tersebut dapat menimbulkan efek trauma dalam pribadi seseorang baik ketika mereka sedang mengambil keputusan atau saat bagaimana mereka akan bertindak dalam sebuah limgkungan. 

Dari trauma yang dialami, pasti akan menimbulkan luka yang sangat dalam dengan jangka kurung waktu yang relatif terbilang cukup lama. Lalu hal apa yang perlu dilakukan agar seiring berjalannya waktu rasa trauma itu dapat berkurang? Yaa, yaitu dengan Self-healing. 

Apa itu Self-healing? Self healing adalah sebuah proses penyembuhan luka batin atau mental seseorang yang bisa dilakukan secara mandiri. Luka batin ini dapat disebabkan oleh beberapa banyak hal.

Misalnya trauma pada saat masa kecil, kegagalan yang sangat mengecewakan seseorang, dan cemas yang berlebihan terhadap sesuatu. Hingga kesedihan yang terjadi lainnya yang dapat memicu stres atau depresi diri kita. Beberapa luka batin ini dapat disembuhkan oleh diri kita sendiri, namun ada juga sebagian lainnya yang membutuhkan bantuan pakar.

Self healing juga dapat diartikan dengan sistem pemulihan internal yang dapat dilakukan secara sadar atau tidak sadar. Kemudian sistem ini dapat membantu untuk sembuh dari penyakit fisik maupun ketidakseimbangan stabilitas emosi seseorang. 

Self-healing sangat penting dilakukan karena dapat membantu diri kita untuk menjadi lebih utuh dan lebih mampu untuk mencapai apa yang ingin diri kita capai. Serta membuat diri kita bisa lebih menikmati dan mensyukuri hidup. 

Mungkin saja saat kita memiliki luka yang kita rasa cukup sulit untuk menikmati kegiatan dan keproduktifan kita sehari-hari karena selalu teringat dengan masa lalu kita yang membuat kita merasa selalu badmood.

Sebagai manusia wajar saja kalau mempunyai ekspektasi atau harapan yang terlalu tinggi ingin menjadi popular atau dikenal oleh banyak orang namun kebanyakan orang mengalami kegagalan atau kurang percaya diri yang pada akhirnya muncul sebuah pertanyaan yang membuat seseorang selalu bertanya-tanya pada diri sendiri seperti "Kenapa sih seseorang bisa jadi benci terhadap dirinya sendiri?" kembali lagi pada pernyataan yang pada intinya semakin tinggi ekspektasi atau harapan diri kita, semakin rentan kita dengan rasa sedih yang akan datang. 

Ketika seseorang memiliki sifat perfeksionis maka seseorang itulah yang cenderung lebih sulit untuk menerima segala kesalahan apapun terhadap dirinya sendiri bahkan kesalahan sekecil apapun bisa jadi dianggap sebagai kegagalan yang besar untuk dirinya. 

Suka membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain merupakan sifat yang iri hati yang lama kelamaan diri kita menjadi terbiasa dan merasa bahwa diri kita adalah orang yang tidak berharga atau tidak berguna karena selalu gagal dan pada akhirnya membuat kita benci dengan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun