Mohon tunggu...
Dinda Pradani
Dinda Pradani Mohon Tunggu... Editor - dd

I trust I can!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas Opini tentang Pendidikan Vokasi

1 April 2020   08:00 Diperbarui: 1 April 2020   08:05 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat ini output pendidikan vokasi yang digadang-gadang menggantikan tenaga kerja berpendidikan rendah malah tidak terpakai industri padat karya.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Sangat mungkin pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi yang diajarkan selama tiga tahun di sekolah tidak sesuai dengan permintaan dunia kerja. Bisa jadi, kurikulum yang diajarkan di sekolah sudah ketinggalan atau malah terjadi pergeseran kebutuhan industri padat karya yang tidak diikuti perubahan metode pendidikan di kelas.

Karena kalau dunia kerja dan sektor pendidikan berjalan sendiri-sendiri maka dikhawatirkan jumlah pengangguran terdidik terus meningkat. Padahal, di sisi lain, kebutuhan tenaga kerja terampil sangat tinggi.

Untuk itu, pemangku kepentingan perlu menerapkan program keterkaitan dan kesepadanan (link and match) agar lulusan SMK dapat terpakai di dunia industri padat karya. Baik Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Kemendikbud perlu menyelaraskan dan meningkatkan program supaya terjalin sinergi. Sehingga terjadi link and match antara lulusan pendidikan vokasi dan lulusan yang siap pakai di dunia kerja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun