Mohon tunggu...
Dinda  Nurayu
Dinda Nurayu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

pengalaman adalah guru terbaik bagi diri sendiri, terus mencoba banyak hal, dan tak lupa intropeksi diri

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Eksistensi dari Makna Ujaran Bahasa Gaul di Media Sosial dalam Kaidah Kelas Kata Bahasa Indonesia

1 Desember 2020   13:46 Diperbarui: 1 Desember 2020   13:53 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa Gaul kini menjadi tren anak muda dalam melakukan interaksi sosial di media sosialnya baik Instagram, facebook, whats app, twitter, line, game online dan media-media lainnya yang semakin marak di era digital dan modernisasi  saat ini. Oleh sebab itu, perkembangan bahasa gaul yang terus melonjak mengakibatkan beberapa bahasa gaul itu masuk dalam kamus KBBI.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang unik, setiap perubahan zaman dari tahun ke tahun, ada saja bahasa gaul yang baru hingga kini masih terus terpakai adapula bahasa yang hanya sementara muncul kemudian hilang.

Itu semua tergantung pada kemudahan-kemudahan dari pengguna bahasa yang memperolehnhya sendiri, karena bahasa itu merupakan sesuatu yang arbitrer. 

Pengguna bahasa yang secara multicultural menguasai dua bahasa atau lebih selain dari bahasa ibunya. Tentu akan mengalami percampuran bahasa yang tidak disengaja saat melakukan komunikasi. 

Percampuran bahasa ini menjadikan sesuatu yang bersifat universal, seperti kita berbicara secara keinggris-inggrisan, dengan mencampur-adukkan bahasa Indonesia dengan bahasa inggris, hingga muncul bahasa slang inggris versi indonesianya, ataupun bahasa daerah yang kini marak menjadi bahasa gaul anak milenial, entah arti yang digunakan dalam bahasa daerah sesuai dengan apa yang dimaksud dengan konteks yang dituju yang menjadikan adanya makna ganda dalam arti yang berbeda-beda dalam setiap ungkapannya.

Hal-hal seperti inilah yang perlu banyak dikaji oleh ahli bahasa, agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memaknakan setiap kata yang memiliki arti yang berbeda dari suatu konteks yang terjadi dalam kehidupan manusia. Maka diperlukan kajian semantik dalam memecahkan permasalahan ini.

Secara etimologis, istilah semantik dalam bahasa Indonesia berasal dari kata semantics dalam bahasa inggris. Istilah itu muncul dan diperkenalkan oleh organisasi filologi Amerika pada tahun 1894 yang berjudul Reflected meanings of point in semantics (Pateda,2001:3), kata semantics atau semantique dalam bahasa perancis. 

Pada dasarnya berasal dari kata Sema, nomina dalam bahasa Yunani, yang berarti 'tanda' atau 'lambang', atau dapat juga semaino, verba dalam bahasa Yunani, yang berarti menandai atau melambangkan. (Chaer 1999: 2). Sedangkan secara terminologis, semantic dapat di definisikan sebagai bidang lingusitik yang mengkaji arti bahasa.

Lalu bagaimana eksistensi makna ujaran bahasa gaul di media sosial?

Eksistensinya berada pada tanda dan lambang (simbol) merupakan dua unsur yang terdapat dalam bahasa. Tanda dan lambang (simbol) dikembangkan menjadi sebuah teori yang dinamakan semiotik. Semiotik mempunyai tiga aspek yang sangat berkaitan dengan ilmu bahasa, yaitu aspek sintaksis, aspek semantik, dan aspek pragmatik.

Menurut Peirce membedakan hubungan antara tanda dengan acuannya ke dalam tiga jenis hubungan, yaitu (1) ikon, jika berupa hubungan kemiripan; (2) indeks, jika berupa hubungan kedekatan eksistensi; dan (3) simbol, jika berhubungan yang sudah terbentuk secara konvensi (Abrams, 1981; van Zoest, 1992; dalam Nurgiyantoro, 2000: 42).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun