Mohon tunggu...
Dinda Maharani
Dinda Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya adalah seorang mahasiswa dari salah satu universitas di Jawa Timur. Memiliki hobi memasak dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

G20: Edukasi Inklusi Keuangan Digital dalam Digital Economy Working Group (DEWG)

9 Juni 2022   14:30 Diperbarui: 9 Juni 2022   14:34 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

G20: Edukasi Inklusi Keuangan Digital dalam Digital Economy Working Group (DEWG) 

Oleh: Dinda Maharani| Prodi Akuntansi| Fakultas Ekonomi dan Bisnis| Universitas Airlangga

Rabu, 01 Juni 2022

Group of 20 (G20) tahun ini berada dalam presidensi Indonesia. Indonesia menjadi tuan rumah dalam menyelenggarakan pertemuan G20 yang berdurasi selama satu tahun. Tema "Recover Together, Recover Stronger" diangkat menjadi semangat G20 tahun ini agar dapat membawa angin segar bagi dunia, terutama negara-negera anggota, dalam upaya pemulihan ekonomi setelah badai COVID-19 melanda secara global. 

Bukan hanya membahas keuangan, G20 juga membahas permasalahan lainnya seperti pariwisata, pemberdayaan wanita, suara anak muda, dan lain sebagainya yang dibahas dalam Sherpa Track. 

Permalahan keuangan sendiri dibahas dalam Finance Track yang mana pada tahun ini memiliki agenda prioritas, yakni Exit Stragey to Support Recovery, Adressing Scarry Effect to Secure Future Growth, Payment System in Digital Era, Sustainable Finance, Financial Inclucion: Digital Financial Inclucion & SME Finance, International Taxation. Dunia merasakan banyak sekali benturan masalah keuangan selama masa pandemic. 

Maka, enam agenda prioritas tersebut diharapkan dapat menciptakan solusi dan memberikan jawaban pada negara-negara yang berjuang menuju pemulihan ekonomi, mengatasi dampak berkepanjangan atas krisis yang dihadapi, juga membahas standar pembayaran lintas batas negara, keuangan berkelanjutan, keuangan yang inklusif, serta perpajakan internasional.

Selama pertemuan G20 berlangsung pada periode yang sedang berjalan, telah dilaksanakan sebanyak dua kali Digital Economy Working Group (DEWG) yang secara umum membahas  peran perangkat digital dalam percepatan pertumbuhan sosial ekonomi dan ekonomi inklusif. 

Pertemuan Working Group ini membahas dan saling menukar informasi maupun pandangan serta menyamakan persepsi dalam pemanfaatan teknologi digital yang mempengaruhi terciptanya ekonomi keuangan yang inklusif. 

Pembahasan mengenai inklusi keuangan sendiri hadir karena ingin menciptakan produk keuangan yang dapat menjangkau berbagai pihak baik itu UMKM, pemuda, wanita dan aspek lainnya sehingga dapat mendorong produktivitas dan berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian. 

Terlebih lagi di era digitalisasi ini, pemanfaatan perangkat digital haruslah dilaksanakan secara optimal. Pemberantasan kesenjangan digital akibat akses konektivitas, masyarakat yang cakap digital, serta utilisasi data lintas batas dan Indonesia harus mendorong akselerasi tranformasi digital guna pemanfaatan momentum kebangkitan ekonomi pasca-pandemi merupakan isi pembahasan DEWG pertama. Pertemuan DEWG kedua yang dilaksanakan pada 17-19 Mei di Yogyakarta membahas mengenai rancangan konektivitas digital pasca-pandemi COVID-19. 

Pertemuan kedua ini mendorong pembentukan deliverables konkret yang inklusif, memberdayakan masyarakat, dan berkelanjutan sebagai upaya pemulihan ekonomi global.

Membahas mengenai transformasi digital dalam menciptakan inklusivitas keuangan tentunya membutuhkan kerja sama yang kuat dari berbagai pihak. 

Bukan hanya persiapan infrastruktur yang harus diperhatikan, kesiapan setiap sumberdaya manusia tentunya juga harus teredukasi untuk dapat disebut sebagai masyarakat yang cakap digital. G20 dalam hal ini telah memberikan wadah bagi negara-negara anggota untuk dapat saling berbagi informasi. 

Negara yang terlebih dahulu memulai transformasi digital dan pemanfaatan digital dalam perekonomian dapat menjadi contoh untuk negara-negara yang masih merintis atau baru mau memulai. 

Tentunya diharapkan langkah konkret yang dapat diimplementasikan untuk menciptakan dunia dengan sistem keuangan yang inklusif dan memanfaatkan teknologi digital sehingga dapat mempercepat proses pertumbuhan dan pemulihan ekonomi global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun