Mohon tunggu...
Dinda Lindia Cahyani
Dinda Lindia Cahyani Mohon Tunggu... Pembelajar -

Bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gunakan Logika sebelum Zodiak

23 Maret 2018   04:09 Diperbarui: 23 Maret 2018   04:32 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber Netralnews.com

Biasanya ada majalah atau media berita daring yang masih memberikan informasi tentang keberuntungan melalui zodiak. Entah kenapa orang yang katanya mengaku "modern" masih mempercayai pengaruh zodiak pada aktifitas keseharian. 

Entah itu karakter seseorang, peruntungan jodoh, pekerjaan, dan lain sebagainya. Saya sendiri merasa "bodoh" karena pernah asyik-masyuk dengan peruntungan rutinan itu.

Zodiak ini memang lahir pada zaman kuno. Iya, saat masih berdiri peradaban kuno Babilonia, Mesopotamia dan Yunani kuno sekitar beberapa abad sebelum Masehi. Penduduk waktu jadulitu menggunakan perbintangan dalam menentukan aktifitas seperti pertanian. 

Entah bagaimana jadinya simbol-simbol itu bertransformasi menjadi duabelas bintang yang menjadi sumber ramalan. Betewesaya belum selesai baca keseluruhan bukunya, pusing karena dalam bahasa Inggris. Hoho.

Tapi yang ingin saya sampaikan adalah, bagaimana bisa orang mempercayai peruntungan dengan menyerahkan pada ramalan bintang yang dengan dua belas zodiak itu mereka menentukan nasib atau karakter puluhan atau miliaran juta manusia.  

Terkadang ada satu pernyataan dimana seseorang yang berzodiak Aries tidak cocok jika berpasangan dengan seseorang yang berzodiak Cancer atau Capricorn. It's not possible. Karena secara logika hal itu sungguh tidak dapat diterima. 

Jika orang yang berzodiak tersebut saling cinta dan ingin melanjutkan ke jenjang pernikahan, terus hanya karena ramalan bintang mengatakan tidak cocok, apa lantas menghentikan hubungan tersebut? 

Hanya karena hari ini Aries diramalkan tidak boleh keluar rumah karena akan mendapatkan kesialan, lantas dia tidak pergi bekerja dan mengendap di rumah hingga akhirnya dipecat? Ketika si peramal bilang sifat si A yang berzodiak Aries itu keras kepala dan bla bla bla, apa lantas dia tidak bisa berubah menjadi lebih baik?

Tanpa mengolok-ngolok kultur sebuah peradaban. Yang katanya mengaku sebagai makhluk yang hidup di peradaban 'modern' dimanakah letak akal jika hanya mengundi nasib dengan tebakan imajinasi. Setiap manusia diberkahi dengan akal agar bisa digunakan untuk berpikir bukan sekedar mengekor tanpa landasan logis.

Tidak ada orang bodoh atau terjebak dalam satu keadaan itu-itu saja di dunia ini. Nasib itu bukan sesuatu yang bisa kita ramalkan. Namun perlu kita susul dan usahakan karena masa depan itu rahasia yang tidak bisa diterka. 

Ketika hari ini kamu bersifat egois, bukan berarti besok tidak bisa bersimpati atau empati. Karena bisa jadi saat berjalan menelusuri lorong kehidupan ini kau bertemu seseorang yang mengajarkan apa artinya peduli terhadap sesama. Jika hari ini kamu tak bisa mendapatkan sesuap nasi, mungkin besok bisa kau dapatkan segantang beras atas kerja keras. Who knows? It doesn't depend on constellations, but your endeavor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun