Mohon tunggu...
Dinda Ishma Nadhila
Dinda Ishma Nadhila Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswi Uin Malang

Man Jadda wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Basa-basi Tentunya Perlu "Bahasa" Dong!

13 April 2021   14:20 Diperbarui: 8 Mei 2021   08:04 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

    Belajar bahasa tentunya harus diajarkan sejak sedini mungkin, bahkan lebih dalam lagi saat anak berada dikandungan sang ibu. Ayah atau ibu tentunya harus mengajak anak berkomunikasi saat berada di kandungan ibu dengan begitu anak dapat memberikan respon seperti menendang dan bisa merasakan apa yang sedang terjadi diluar. Nah gambar diatas merupakan salah satu contoh tentang seorang ibu dan anak. Anaknya yang bercerita kepada ibunya yang ketika dewasa ingin bercita-cita untuk menjadi seorang dokter seperti ibunya, tentunya dapat mengobati orang banyak dan dapat bermain stetoskop."ujar anak kecil ini"  I want to be like a mother and a lot of benefit in society.  secara tidak langsung sang ibu dapat mengetahui sejauh mana sih tahapan perkembangan bahasa anaknya melalui anaknya bercerita. Sangat penting bagi orang tua untuk belajar perkembangan bahasa untuk anaknya dimasa yang anak datang .                                                                                                             

                                                                                                                   Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

     Pengembangan bahasa merupakan salah satu bidang pengembangan yang sangat berguna dan di butuhkan dalam kemampuan dasar saat di taman kanak-kanak, tidak anak saat di sekolah dasar saja tapi sejak anak lahir juga perlu respek dengan adanya bahasa. Bahasa juga memungkinkan adanya terjemahan anak dari pengalaman ke dalam simbol yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dan berfikir dalam sehari-hari.

     Menurut Vigotsky dalam wolfolk (1995) yang sangat erat dengan perkembangan kognitif, mengemukakan bahwa bahasa merupakan suatu alat untuk mengekspresikan ide dan bertanya serta juda apat menghasilkan konsep dan kategori untuk berfikir. Tanpa adanya proses berfikir untuk melihat serta memahami maka tidak akan berjalan baik bahasa sebagai alat bantu. Bahasa juga merupakan penghubung sebagai alat komunikasi dengan orang lain sebagai bentuk interaksi sosial.

A. 3 aspek perkembangan bahasa anak usia dini

     Perkembangan bahasa merupakan perkembangan yang terjadi secara bersamaan dengan bertambahnya usia anak secara sistemati, ini diungkapkan oleh Ina dan menurut Lenneberg dalam Purwo menyebutkan bahwa perkembangan bahasa anak selalu terjadi berdampingan dangan perkembangan biologis anak. Oleh sebab itu perkembangan anak berbeda-beda dalam tahapan perkembangan bahasa. Ada anak yang diusia tertetu sudah dapat berbicara dan juga terdapat anak yang sudah waktunya berbicara tetapi mengalami perlambatan. Tentunya kita harus belajar tentag tahapan perkembangan bahasa untuk anak agar kedepannya perkembangannya berjalan dengan baik. Terdapat 3 aspek perkembangan bahasa anak usia dini yaitu :

1. Tata Bahasa ( Pembentukan Frasa)

     Pada aspek tata bahasa anak tentunya belajar dahulu dari lingkungan terdekatnya, dari orang-orang yang ada disekitarnya. Pada usia yang masih anak-anak akan merekam semua perkataan yang ia dengar saat orang yang disekitarnya berbicara. Meskipun pada tahapan aspek ini anak belum mempelajari secara benar mengenai penggunaan kalimat dalam bahasa, akan tetapi dengan adanya kebiasaan anak untuk mendengar dan meniru berbicara orang yang ada disekitar, secara tidak langsung anak menirukan penggunaan tata bahasa secara lisan dengan baik. Dri sinilah sejalan berkembangnya hubungan anak dengan lingkungan semakin besar dan semakin banyak kosa kata yang didapatkan.

2. Makna (Penggunaan Kata-kata dan Morfem)

     Pada aspek ini dapat dikategorikan ke dalam bentuk makna atau isi kata. Pada spek ini anak mulai mampu untuk membedakan berbagai arti kata yang ia ketahui baik yang anak dengar juga. Anak mampun membedakan berbagai arti kata. Pada tahap ini juga anak sudah bisa untuk menggunakan kata kerja, kata benda, dan juga menggunakan kata serta kata keterangan. Hal ini juga dapat dikatakan dalam perkembangan semantik yang usia anak anatara usia 9-12 bulan.

      Simantik memiliki arti yaitu menggunakan kata sesuai dengan tujuan. Faktor lingkungan dapat mengambil peran aktif dalam perkembangan simantik anak. Oleh sebab itu anak yang usianya antara 6-9 bulan sudah mulai mampu untuk mengenal orang tuanya atau benda yang sering dilihat disekitar lingkungannya. Anak yang memiliki kosa kata lebih dibandingkan dengan teman lainnya akan memiliki kemampuan yang lebih menonjol karena kosa kata dalam memorinya lebih banyak dibanding dengan teman lainnya. Saat anak usia 1.5 - 6 tahun terjadi penambahan kosa kata sebanyak 5 kata perharinya saat anak perkembangan berlangsung.

3. Bunyi (Memproduksi Fonem)

     Aspek perkembangan bahasa yang ke-3 yaitu bunyi. Bahasa yang berkenaan dengan adanya struktur bunyi dan distribusi dapat dikatakan dengan perkembangan fonologi. Suara yang digunakan dan bagaimana suara dapat pengombinasian suara dari sistem suara yang dapat disebut dengan fonologi.

     Dalam proses perkembangan fonologi ini dapat dilalui dengan proses dekode bahasa. Tentunya anak sangat bergantung dalam kemampuannya menerima dan memprosuksi unit fronologi yang sebagian besar kemampuannya diperoleh saat adanya konstruksi morfologi. Perkembangan kemampuan dalam menentukan bunyi berdasarkan makna merupakan hal yang dapat dilakukan oleh anak selain kemamuan untuk menrima inventaris fonetik dan sistem fonesik selama anak usia berada di prasekolah. Saat babbling juga anak menggunakan suatau Konsoanan-Vokal (KV) dan juga menggunakan Konsoanan-Vokal-Konsonan (KVK).

B. Perkembangan Bahasa Menurut Tahapan Perkembangan

     Tahapan perkembangan menurut beberapa ahli dapat dikategorikan menurut usianya yaitu terdapat 3 tahapan perkembangan bahasa anak usia dini mulai dari 0-6 tahun yaitu :

1. Tahap Pralinguistik

Pada tahapan ini perkembangan bahasa dibagi menjadi 2 :

  • Usia 0-3 bulan Pada usia ini suara anak berasal dari suara tenggorokan.

Anak akan membuat suara yang menurutnya menyenangkan ddan dilakukan secara berulang-ulang. Kemudian kamunikasi yang dilakukan oleh anak dengan orang tua lebih terjadi secara reflektif tanpa adanya rencana yang akan dilakukan untuk komunikasi dengan anak. Jadi meskipun anak belum bisa berbicara secara lancar seperti orang dewasa dan belum bisa mengungkapkan apa yang di inginkan anak dalam bentuk bahasa, tetapi anak mampu untuk memproduksi suara dengan cara yang unik. Sebagai orang tua tentunya hrus mengajak komunikasi anak dengan penuh ekspresi dan kasih sayang sebagai pengenalan bahasa anak.

  • Usia 4-12 bulan anak lebih banyak menggunakan bibir dan langit-langit

Anak pada usia 4-12 bulan ini lebih suka untuk berceloteh saat sendirian dan memanfaatkan suaranya untuk menarik perhatian orang yang ada disekitarnya dengan tidak menangis. Anak juga melakukan berbagai imitasi dengan berbagai jenis suara atau bunyi. Akhir dari tahapan rentang usia ini, anak sudah mulai bisa mengucapkan kata pertamanya meskipun belum jelas dalam pengucapannya. Kata-kata yang anak ucapkan lebih cenderung kepada penyebutan benda, orang atau tempat sesuai dengan lingkungan anak. Seperti contohnya ketika anak memanggil ibunya dengan sebutan “ma….ma”

2. Tahap Protolinguistik

Pada tahap protolinguistik terjadi pada anak usia 1-2 tahun. Pada tahap ini dapat ditandai dengan anak dengan berceloteh beberapa patah kata. Biasanya kosa kata anak yang sudah dicapai anatai 200-300 kata. Anak sudah mampu untuk menyusun dua kata, seperti “ mau mamam” artinya anak ingin makan.

Dengan adanya interaksi yang semakin luas pada anak, maka anak akan belajar dalam memanfaatkan bahasa untuk berkomunikasi. Anak juga mulai menggunakan kata yang disimpan dalam memorinya. Jadi sebagai orang tua tentunya harus menyediakan lingkungan yang positif untuk anak.

3. Tahap Linguistik

Tahap ini terjadi pada rentang usia anak antara umur 2-6 tahun, anak mulai belajar tata bahasa dan perkembangan kosa kata dapat mecapai 3000 kata. Pada tahap linguistik dapat kita lihat dengan ciri, bahasa anak sudah mampu untuk dipahami secara keseluruhan. Anak mulai bisa memahami tata bahasa sederhana yang berhubungan dengan kegiatan anak sehari-hari, seperti “ aku ingin bermain bola”

Akhir pada tahap linguistik adalah anak mampu untuk menggunakan bahasa yang lebih rumit lagi untuk berkomunikasi dengan lingkungannya. Dengan bahasa juga anak belajar menjadi anggota masyarakat. Karena bahasa merupakan identitas dalam sebuah kelompok. Dengan bahasa juga kita mudah diterima dengan lingkungan dibandingkan dengan anak yang kurang terampil dalam berbahasa.

C. Area Broca dan Wernicke dalam Otak

Bagaimana sih cara dalam otak untuk memahami berbahasa dan komunikasi ?

1. Area Broca dan Wernicke

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun