Mohon tunggu...
Dinda Farikha Aprilia
Dinda Farikha Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro

KKN TIM II Universitas Diponegoro Periode 2020/2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Undip Lakukan Ini pada Warga yang Kesal karena PPKM dan Resah karena Anak Main Game Terus

2 Agustus 2021   23:49 Diperbarui: 3 Agustus 2021   00:00 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang (02/08/2021) -- Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih menjadi tantangan terbesar bagi masyarakat Indonesia bahkan seluruh negara lainnya. Dampak pandemi di berbagai segi kehidupan sangat terasa dan banyak merugikan masyarakat. 

Saat ini pemerintah sedang mengupayakan cara untuk menekan angka kasus yang meroket pada gelombang kedua yang terjadi pada akhir Juni lalu. Angka kasus terkonfirmasi positif di Indonesia per 2 Agustus 2021 telah mencapai angka 3.462.800 dan kasus harian tertinggi mencapai angka 56.757 pada 15 Juli 2021.

Terjadinya gelombang kedua membuat pemerintah memberlakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat di Pulau Jawa dan Bali mulai tanggal 3 Juli hingga 20 Juli 2021 kemarin. Namun, PPKM tersebut diperpanjang hingga 2 Agustus 2021 dengan perubahan nama menjadi PPKM Level 4 karena kasus terkonfirmasi belum menunjukkan adanya penurunan yang signifikan.

Beredarnya informasi mengenai keparahan pandemi Covid-19 dan diberlakukannya PPKM karena lonjakan kasus Covid-19 menimbulkan tantangan baru bagi masyarakat. Masyarakat dituntut untuk dapat beradaptasi dengan situasi saat ini untuk dapat menjalani kehidupan sehari-hari selama pemberlakuan PPKM dan masa pandemi.

Hasil survey lokasi dan wawancara dengan Bapak Cipto Raharjo selaku Ketua RT 03 RW 02 Kelurahan Karanganyar Gunung, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, dan sang istri, adanya lonjakan kasus dan diberlakukannya PPKM ini cukup membuat warga merasa kesal, cemas, dan resah. 

Dimana segala aktivitas yang biasa dilakukan oleh warga menjadi terhambat dan orang-orang sekitar banyak yang sudah terpapar virus Covid-19. 

Selain itu, para para orang tua juga sering mengeluhkan anak-anak mereka yang kurang tertarik dengan kegiatan sekolah daring selama masa pandemi. 

Anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain game online dan 'mabar' atau main bareng bersama anak sebaya lain di wilayah RT 03 RW 02 Kelurahan Karanganyar Gunung. 

Anak-anak juga lebih menyukai bermain game online dibandingkan melakukan aktivitas lain seperti menonton tv, mengobrol dengan orang tua, mengikuti sekolah daring, maupun mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.

Dari permasalahan-permasalahan tersebut, mendorong mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Periode 2020/2021 untuk memberikan edukasi kepada warga RT 03 RW 02 Kelurahan Karanganyar Gunung dengan harapan warga dapat mengatasi tantangan-tantangan di masa pandemi dan PPKM. 

Program pertama yang disusun oleh mahasiswa adalah psikoedukasi terkait regulasi emosi di tengah lonjakan kasus Covid-19. 

Program ini dilaksanakan secara online dan door to door kepada warga, dimana mahasiswa mengirimkan leaflet mengenai regulasi emosi sebagai media edukasi di grup WhatsApp RT dan mahasiswa mendatangi rumah-rumah warga dengan memberikan serta menjelaskan secara singkat mengenai isi leaflet regulasi emosi tersebut. 

Leaflet tersebut memuat informasi penting mengenai pentingnya mengelola emosi dan strategi mengelola emosi di masa pandemi.

Leaflet Regulasi Emosi/dokpri
Leaflet Regulasi Emosi/dokpri

Sedangkan program kedua yang disusun oleh mahasiswa adalah psikoedukasi mengenai relasi hangat pada orang tua dalam menghadapi anak yang gemar bermain game online. 

Program ini dilakukan oleh mahasiswa secara door to door kepada warga, dimana mahasiswa mendatangi rumah-rumah warga dengan memberikan booklet serta menjelaskan isi booklet tersebut. 

Booklet relasi hangat memuat informasi mengenai pengertian game dan game addiction, bahaya-bahaya anak yang kecanduan game, hubungan relasi hangat dengan game online, dan cara-cara yang dapat dilakukan orang tua untuk dapat menjalin hubungan yang hangat dengan anak serta dapat mengurangi aktvitas bermain game online pada anak.

Pelaksanaan Program Relasi Hangat/dokpri
Pelaksanaan Program Relasi Hangat/dokpri
Pelaksanaan Program Relasi Hangat/dokpri
Pelaksanaan Program Relasi Hangat/dokpri

Diharapkan dengan diberikannya kedua program tersebut, warga RT 03 RW 02 Kelurahan Karanganyar Gunung dapat memiliki regulasi emosi yang baik dalam menghadapi situasi pandemi dan mampu menjalin relasi yang hangat dengan anaknya yang gemar bermain game online. 

Penulis : Dinda Farikha Aprilia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun