Mohon tunggu...
Dinda Ayuni
Dinda Ayuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta

Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta, Prodi Akuntansi.. Mohon bantuannya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Toleransi dalam Beragama

31 Januari 2023   20:07 Diperbarui: 31 Januari 2023   20:05 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa toleransi merupakan sikap saling menghargai dan kerja sama antar kelompok masyarakat dengan bermacam perbedaan ras, suku, budaya, serta agama. Toleransi dalam beragama memiliki beberapa contoh, seperti tidak membandingkan ibadah yang dilakukan, tidak mengikuti perayaan yang menjurus kekafiran seperti natal, tahun baru, ataupun hari lainnya. Tidak banyak pula diantara kita sering kali mengabaikan sikap toleransi ini, baik dari anak-anak, remaja hingga orang tua masih saja ada yang tidak memiliki sikap toleransi ini. Padahal hanya cukup menghargai setiap perbedaannya saja, sudah cukup membuktikan bahwa kita sudah bertoleransi. 

Beberapa di media sosial tidak sedikit juga orang-orang menghina atau menertawakan sebagaimana cara orang yang berpindah keyakinan, ada juga yang hanya menolong sesama agama mereka tersendiri, dan ada juga yang hanya berteman dengan orang yang memiliki agama yang sama dengan dirinya. Bahkan tidak dalam perbedaan (keyakinan), tetapi ada juga yang membedakan dalam bentuk harta, warna kulit, fisik, maupun perbedaan dalam hal status keluarga. 

Terdapat juga di dalam Al Qur'an surah Al-Baqarah ayat 256 menjelaskan bahwa tidak ada paksaan kepada siapapun untuk (memasuki) agama (Islam). Karena sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah. Dan dijelaskan juga pada Q.S. Yunus ayat 40-41 tentang bagaimana orang-orang beriman dan tidak beriman, orang-orang yang berbuat kerusakan dan tidak membuat kerusakan. Allah SWT Maha Tahu apa yang manusia perbuat, dan semua perbuatan akan mendapatkan ganjarannya. 

Toleransi beragama merupakan sikap untuk saling menerima dan keterbukaan terhadap adanya umat dengan agama yang beragam. Tidak peduli terhadap agama apa yang diikuti, setiap orang selayaknya dapat saling menghargai satu dengan yang lain. Tujuan dari toleransi beragama yaitu untuk membuat suasana atau situasi yang harmonis serta menciptakan kerjasama antar umat beragama. 

Untuk itu, sikap toleransi ini cukup berpengaruh dalam setiap manusia. Karena, sikap toleransi bisa membawa kita kepada jalan yang lebih baik dari yang kita kira. Mengapa? Karena sikap toleransi membuat kita tidak terlibat pertikaian yang mana membuat kita harus berargumen yang mana juga akan menguras energi. Argumen atau pertikaian yang kita lakukan nantinya juga tidak akan ada manfaatnya, mengapa? Karena perdebatan/pertikaian hanya akan membuat sikap ketidakteraturan dalam masyarakat, lalu terancamnya norma dan nilai sosial yang sudah terbentuk dalam masyarakat, serta hilangnya kontrol sosial antar masyarakat. 

Seperti kata pepatah dari Jessica Lange “Acceptance and tolerance and forgiveness, those are life-altering lessons”. Bahwa nilai-nilai serta pelajaran yang dapat mengubah diri kita untuk dimasa sekarang ataupun dimasa depan ialah penerimaan, toleransi, dan pengampunan. Dan terbukti ada sebagian masyarakat dibumi juga yang mengalami hal yang sama, tidak heran jika mereka terus menanamkan nilai-nilai itu terhadap prinsip hidup mereka sendiri. 

Pelajaran yang dapat saya maupun kalian ambil dari sikap toleransi ini adalah, tingginya rasa saling menghargai, tidak adanya pertikaian, terjadinya tali silahturahmi antar sesama manusia baik berbeda agama, ras, suku ataupun kebudayaan, dapat mempelajari dari setiap kebudayaan dan bahasa satu sama lainnya tanpa harus mempelajari dari web atau media sosial lainnya, serta dapat menumbuhkan rasa kepercayaan diri seseorang yang mana membuat ia berpikiran positif setiap hal yang dilakukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun