Mohon tunggu...
Dinda Rahmadani
Dinda Rahmadani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Manusia Biasa Cita-cita Luar Biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Pembelajaran Jarak Jauh dan Dampaknya terhadap Siswa Indonesia

26 Oktober 2020   08:30 Diperbarui: 26 Oktober 2020   08:33 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan di Indonesia mengalami kesulitan dalam proses belajar khusunya di daerah perdesaan, karena keterbatasan fasilitas. Banyak para pelajar mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat dunia perkuliahan mengeluh dengan kondisi pembelajaran seperti ini. 

Di Indonesia sedang dilakukan pembelajaran jarak jauh atau biasa disebut dengan daring. Bukan tanpa alasan para pelajar melakukan pengeluhan dikarenakan mulai dari akses internet yang susah dan besarannya pengeluaran yang dipakai untuk membeli paket internet.

"Masalah terakhir yakni terkait kuota. Banyak pengadu khususnya dari keluarga kurang mampu kewalahan membeli kuota internet. Termasuk juga di yang memiliki masalah keterbatasan gawai sehingga harus bergantian dengan orang tuanya," ungkapnya.

"Keluhan soal kuota itu paling tinggi. Cukup tinggi sebab 43 persen angkanya. Namun, yang mengaku soal tidak punya alat itu 29 persen," ujar Retno dalam diskusi daring bertajuk Suka dan Duka Belajar Daring yang digelar Sabtu (8/8/2020).

Bukannya hanya dari para pelajar, guru juga mengalami kesulitan dikarenakan kebanyakan guru kurang mengerti dengan penggunaan teknologi seperti aplikasi zoom, G meet, classroom dan aplikasi lainnya. Pada daring ini memang sangat dibutuhkan kreativitas dari seorang guru dan harus juga mendapat feedback yang baik dari peserta didik.

Beberapa sumber yang mengatakan tentang keluhan masyarakat Indonesia mengenai pembelajaran jarak jauh, di Indonesia seharusnya mulai dilakukan perbaikan mengenai proses pembelajaran daring ini. Mulai dari sistem, cara pembelajaran, fasilitas yang harus benar-benar dan akses yang harus dilengkapi.

Penyebab di Indonesia melakukan pembelajaran secara daring atau online adalah karena di Indonesia sedang diserang oleh sebuah virus yang bernama Corona, awal mula virus ini berasal dari daerah Wuhan tepatnya negara China. 

Pada bulan Maret wabah ini merambah ke negara Indonesia sehingga berbagai aktivitas yang biasanya dilakukan secara offline mau tidak mau harus dilakukan secara online. Sehingga menganggu semua sektor kehidupan dan termasuk juga di bidang pendidikan. Muncul pertanyaan mengapa harus dilakukan kegiatan secara online?

Dikarenakan virus ini cepat menyebar dengan hanya melakukan kontak fisik saja. Oleh karena itu pemerintah Indonesia melaksanakan cara agar virus corona tidak semakin menyebar, sehingga timbullah berbagai cara untuk mengatasinya adalah dengan cara Sosial Distancing, stay at home and work from home.

Dampak masalah Corona telah merambah kesemua sektor  tak terkecuali Pendidikan karena pembelajaran yang dilakukan secara daring banyak para peserta didik yang tidak mengerti dengan materi yang disampaikan oleh tenaga pendidik dan kurang fokusnya Peserta Didik dalam mengikuti pembelajaran secara daring, sebagaimana yang ditunjukan oleh data banyak peserta didik mengakses aplikasi yang tidak berhubungan dengan Pendidikan. Peserta didik lebih banyak mengakses aplikasi seperti Instagram, Netflix, Facebook dan lain lain

"Telkomsel mencatat mahasiswa lebih banyak menggunakan kuota internet untuk menonton Netflix dibandingkan mengakses aplikasi pembelajaran daring selama masa pandemi corona". (Kompas.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun