Mohon tunggu...
Dinda fifi kurnia
Dinda fifi kurnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - 20107030028

Hai Salam kenal ! Aku Dinda mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Prodi Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Abangan, Intip Makanan Favorit Khas Pundong

26 Juni 2021   08:24 Diperbarui: 26 Juni 2021   09:52 2121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap daerah pasti mempunyai kuliner khas yang asli berasal dari daerah tersebut. Seperti halnya abangan, makanan ini memang berasal dari kecamatan Pundong, Bantul, Yogyakarta. Seperti namanya yang unik, abangan juga memiliki rasa yang unik. Awal mula nama abangan karena makanan abangan ini sedikit bercorak merah kecoklatan, sehingga warga Pundong menamainya dengan sebutan Abangan.

Abangan adalah salah satu kuliner ciri khas dari Pundong. Namanya yang unik membuat pecinta kuliner penasaran dengan citarasa dari abangan. Dengan bumbu sederhana abangan dapat disulap menjadi salah satu menu dari kuliner jogja. Abangan biasa dijual di Pasar Pundong. Pasar Pundong terletak di desa Srihardono, Kec. Pundong, Kab. Bantul, Yogyakarta.

Saat ini, makanan abangan memang belum bisa didapati selain di daerah Pundong. Bahkan di Pundong pun masih sedikit penjual yang menjual abangan. Beda dengan miedes, miedes telah booming di luar daerah pundong. Sehingga semua orang dapat menemuinya diberbagai tempat di luar Pundong. Karena abangan belum beredar luas, maka semua orang harus mendatangi kecamatan Pundong langsung untuk mendapati makanan ini.

Tak hanya abangan, miedes juga merupakan makanan khas dari Pundong. Hanya dengan mendengar namanya saja bisa membuat ngiler, apalagi langsung mencobanya. Miedes adalah mie yang berwarna kuning dengan tekstur kenyal dan diolah menjadi hidangan yang pedas dan bikin nagih. Namun, abangan tak kalah enak dibandingkan dengan miedes. Abangan mempunyai rasa yang unik yang tidak akan didapatkan pada makanan lain.

"Pertama kali saya mendengar namanya, saya kira warnanya merah karena semua orang menyebutnya dengan kata abang yang artinya merah" kata Bu Sumi, pengunjung pasar pundong (25/06/2021). Makanan khas dari Pundong ini memang belum terkenal luas, namun warga Pundong pasti sudah mengetahui kuliner ini.

Karena warga Pundong ingin memanfaatkan olahan singkong, maka hasil dari parutan singkong di endapkan selama beberapa saat. Hasil dari endapan tersebut dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian endapan paling bawah dapat dimanfaatkan untuk pembuatan miedes, dan hasil endapan bagian atas dapat diolah menjadi abangan.

Hasil endapan bagian atas tersebut kemudian dibentuk menjadi lingkaran seperti bentuk dari kue apem. Abangan dapat dibentuk begitu saja, atau bisa juga diberi bumbu terlebih dahulu. Karena abangan berasal dari endapan, maka rasanya khas tanpa ada kesamaan dengan makanan lain.

"Awalnya memang sedikit aneh, tapi lama-kelamaan kok jadi enak. Apalagi kalau pedes dan masih anget. Waah mak nyuss" Komentar Bu Sumi mengenai rasa abangan. Rasa asli dari abangan memang asam. Maka tak heran jika seseorang yang mencoba mengicipinya sedikit aneh dengan rasanya. Jarang sekali menemukan makanan yang berasa asam. Namun rasa masam tersebutlah yang membuat ciri khas cita rasa yang unik dari abangan.

Sebenarnya, masakan abangan lebih mirip dengan capcay, namun abangan lebih memiliki rasa yang unik karena aroma yang khas dan paduan rasanya yang asam, pedas, dan gurih yang membedakan sensasi abangan dengan capcay. Capcay memiliki tekstur yang lebih lembut dan berwarna kuning. Sedangkan abangan berwarna coklat kemerahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun