Mohon tunggu...
dinda
dinda Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar sekolah

hobi saya berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SDN Setono Tahun Ajaran 2024/2025 Tidak Mendapatkan Siswa

29 Agustus 2024   16:15 Diperbarui: 29 Agustus 2024   16:18 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ponorogo, 29 Agustus 2024 — SDN 1 Setono yang terletak di Kecamatan Jenangan, Ponorogo, mengalami kondisi yang memprihatinkan menjelang tahun ajaran baru 2024/2025. Sekolah dasar negeri ini terpaksa memulai tahun ajaran baru tanpa seorang pun siswa baru. 

Keadaan ini mencerminkan tantangan serius yang dihadapi oleh sekolah negeri dalam bersaing dengan sekolah swasta yang semakin populer. Kondisi ini jelas kontras dengan tahun 2023, di mana SDN 1 Setono hanya berhasil merekrut dua siswa baru. Meskipun jumlah tersebut terbilang kecil, setidaknya masih ada harapan. Namun, memasuki tahun ajaran baru ini, sekolah yang berdiri sejak lama ini tidak mendapatkan satupun pendaftaran siswa baru.

“Awal ajaran baru, belum ada siswa satupun yang duduk dikelas 1, disebabkan karena persaingan dengan sekolah swasta” tutur guru kepada wartawan.

Fenomena ini tidak lepas dari perubahan dinamika pendidikan di daerah tersebut. Sekolah-sekolah swasta semakin menunjukkan dominasi mereka dengan berbagai tawaran menarik bagi orang tua siswa. Metode pembelajaran inovatif, fasilitas yang lengkap, dan kualitas pendidikan yang dianggap lebih baik menjadi daya tarik utama.

Dalam pergeseran ini, SDN 1 Setono menghadapi beberapa tantangan. Berbagai fasilitas yang ada di sekolah swasta, seperti laboratorium modern, ruang kelas yang nyaman, dan kegiatan ekstrakurikuler yang bervariasi, menjadi alasan utama mengapa banyak orang tua lebih memilih untuk mendaftarkan anak mereka di sekolah swasta. Selain itu, metode pengajaran yang lebih bervariasi dan program-program spesial yang ditawarkan oleh sekolah swasta semakin memperkuat daya tarik mereka di mata masyarakat.

Kepala SDN 1 Setono, Bapak Agus Supriyanto, mengungkapkan keprihatinannya atas situasi ini. “Kami menyadari adanya kekurangan dalam fasilitas dan metode pembelajaran yang kami tawarkan. Kami sudah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, namun tampaknya masih belum cukup menarik minat orang tua untuk mendaftarkan anak mereka di sekolah kami,” ujar Bapak Agus.                            

Di tengah tantangan ini, pihak sekolah juga melakukan evaluasi terhadap berbagai aspek dari sistem pendidikan mereka. Beberapa langkah strategis sedang dirancang, termasuk kemungkinan penambahan fasilitas, pembaharuan kurikulum, serta peningkatan kualitas pengajaran. Harapan besar diletakkan pada reformasi ini untuk menarik minat orang tua dan calon siswa pada tahun ajaran mendatang.

Sementara itu, pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan setempat diharapkan dapat memberikan dukungan lebih lanjut kepada sekolah-sekolah negeri seperti SDN 1 Setono. Dukungan tersebut bisa dalam bentuk anggaran tambahan, pelatihan untuk guru, dan pengembangan program-program yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

Situasi di SDN 1 Setono adalah gambaran nyata dari pergeseran yang lebih luas dalam dunia pendidikan, di mana persaingan antara sekolah negeri dan swasta semakin ketat. Untuk menjaga keberlangsungan dan kualitas pendidikan di sekolah negeri, diperlukan kolaborasi yang lebih kuat antara berbagai pihak untuk memastikan bahwa sekolah-sekolah ini tetap menjadi pilihan yang menarik dan kompetitif bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun