Mohon tunggu...
Dinda IndrianiNasution
Dinda IndrianiNasution Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi Pascasarjana Unimed

Assalamualaikum.. Nama saya Dinda Nasution. Kamu bisa panggil saya dengan nama panggilan Adin. Saya mahasiswi Pascasarjana UNIMED.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Pilih Untuk Diterapkan dalam Pembelajaran Matematika

1 Desember 2022   11:21 Diperbarui: 1 Desember 2022   11:38 2010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Dinda Indriani Nasution dan Edy Surya

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sampai perguruan tinggi. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 20 Tahun 2006 tentang Standar Isi, disebutkan bahwa pembelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : a) Memahami konsep matematika, b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, c) Memecahkan masalah, d) Mengkomunikasikan gagasan, e) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Pembelajaran matematika bertujuan agar  keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah, kemudian pada pola dan sifat melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, selanjutnya merancang strategi matematika dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah dan yang terakhir memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu Guru matematika di SMP di Kecamatan Rahuning, didapatkan bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika di kelas. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dari siswa, yaitu seperti kurangnya minat belajar matematika, kehadiran siswa di dalam kelas, motivasi belajar yang rendah, siswa kurang aktif di kelas serta kemampuan belajar matematika yang masih rendah. Melihat permasalahan tersebut, guru sangat berperan penting dalam memilih metode atau model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa agar siswa dapat aktif di kelas. Karena dengan menggunakan berbagai model pembelajaran, maka guru akan merasakan adanya kemudahan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Siswa juga akan merasa senang dan motivasi belajar meningkat.

Salah satu model pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi masalah di atas adalah menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Apa sih Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD itu?

Definisi belajar kooperatif yang telah dirumuskan oleh Newman dan Artzt (1990:448) (dalam Usman H.B,2004:133) yaitu: Pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebuah pendekatan yang melibatkan sebuah grup kecil dari pembelajar yang bekerja bersama-sama sebagai sebuah tim untuk memecahkan sebuah masalah, melengkapi sebuah tugas, atau mencapai tujuan umum".  Menurut pendapat Slavin (1994) Student Teams Achievement Divisions (STAD) (dalam Sutrisni Andayani, 2007:2) bahwa, Siswa ditugaskan untuk mempelajari empat anggota tim yang dicampur dalam tingkat kinerja, gender dan etnisitas . Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran. Akhirnya, semua siswa mengambil tes individu pada bahan, ketika Anda tidak dapat saling membantu. Skor kuis siswa dibandingkan dengan rata-rata skor mereka yang lalu, dan poin-poin diberikan pada dasar persetujuan yang siswa jumpai atau lewati dipenampilan mereka yang lebih awal.

Pada model pembelajaran ini siswa ditempatkan dalam tim/kelompok belajar yang heterogen. Heterogen artinya setiap tim terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang(rata-rata) ataupun rendah, bervariasi dari jenis kelamin, etnis, suku, kelompok atau ras, ataupun kelompok sosial lainnya.

Nah, dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini terdapat langkah-langkah atau sintaks. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, yaitu : 1)Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, 2)Menyajikan informasi, 3)Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil, 4)Membimbing kelompok bekerja dan belajar,5)Evaluasi, 6)Memberikan penghargaan

Langkah-langkah pembelajaran tipe STAD yaitu :

  • Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi 4 atau 5 anggota kelompok. Tiap anggota mempunyai anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnis, maupun kemampuan.
  • Guru menyampaikan materi pelajaran.
  • Guru memberikan tugas kepada kelompok dengan menggunakan lembar kerja akademik, dan kemudian saling membantu untuk menguasai materi pelajaran yang telah diberikan melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota kelompok.
  • Guru memberikan pertanyaan atau kuis kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab pertanyaan atau kuis dari guru siswa tidak saling membantu.
  • Setiap akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap bahan akademik yang telah dipelajari.
  • Tiap siswa dan tiap kelompok diberi skor atas penguasaannya terhadap materi pelajaran, dan kepada siswa secara indivual atau kelompok yang meraih prestasi tinggi memperoleh skor sempurna diberi penghargaan.
  • Kesimpulan.

Alasan guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini adalah karena model pembelajaran STAD ini bersifat umum dan sederhana. Kesederhanaannya dapat di lihat dari langkah-langkah penerapannya yang tidak terlalu banyak. Hal ini sejalan dengan menurut Slavin (Zainuddin, 2002:9) bahwa: "model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model yang bersifat umum, sehingga dapat digunakan untuk bidang studi dan semua tingkatan, serta merupakan model yang paling sederhana dan mudah dilaksanakan". Alasan yang lainnya STAD memiliki beberapa manfaat, yaitu : 1) Mendorong keaktifan siswa dalam belajar, 2)Membangkitkan minat dan kemampuan bekerja sama, saling menghargai, dan peduli, 3) Meningkatkan motivasi belajar, 4)Meningkatkan kemampuan akademik, 5)Meningkatkan kehidupan sosial. Dengan demikian, menggunakan model pembelajaran STAD menjadi pilihan yang tepat untuk guru terapkan di dalam pembelajaran. Karena siswa menjadi memiliki minat belajar atau kemauan sendiri untuk berusaha dan tidak perlu ada paksaan dari guru, teman, maupun orang tua.

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD juga memiliki kelebihan, yaitu : 1)Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain, 2)Siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan, 3)Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif, 4)Setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun