Mohon tunggu...
Jaka Kirwanto
Jaka Kirwanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Rusia Pun Belajar Pengoperasian Pabrik ke Pupuk Kaltim

1 November 2017   09:30 Diperbarui: 3 Januari 2018   13:39 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam rapat persiapan menjelang Training, beberapa teman Instruktur sempat "mengkhawatirkan" kemampuan bahasa Inggrisnya nanti bila mengajar. Saya menyampaikan saat itu, sejelek-jelaknya bahasa Inggris kita, pasti lebih baik dari pada mereka (Trainee). Keyakinan saya ini saya sampaikan ke teman-teman Instruktur untuk "membesarkan hati" saja agar mereka percaya diri, meskipun terbesit sedikit kekhawatiran juga sama dengan yang mereka rasakan.

Bagaimana kenyataannya?

Terus terang saya terkejut, dan juga sangat bangga, kekhawatiran Instruktur tidak terbukti. Bisa dikatakan bahwa seluruh Instruktur mampu menyampaikan materi dengan baik dalam bahasa Inggris. Terlepas dari kesalahan tata bahasa yang mungkin ada, namun Instruktur mampu berkomunikasi dengan sangat baik, bahkan kita jauh lebih "unggul" dibanding Trainee yang harus menggunakan penterjemah. Padahal secara pendidikan bisa jadi latar belakang Trainee secara umum lebih tinggi, namun Instruktur mampu berbahasa Inggris (bahasa Internasional) jauh lebih baik. Bayangkan, dalam hal yang umum, yaitu kemampuan berbahasa Internasional, Indonesia bisa mengalahkan Rusia yang nota bene adalah negara Eropa yang lebih maju.....

Banyak Agenda

Pelatihan memang hanya dilaksanakan pada jam kerja, namun Panitia juga membuat program di hari libur week end (Sabtu-Minggu). Hal ini dimaksudkan agar Trainee tidak jenuh selama di Bontang, dan mereka bisa mempelajari budaya Indonesia, serta sisi lain dari Indonesia.
Program-program tersebut diantaranya adalah tour ke Beras Basah, Samarinda-Tenggarong, dan Sangkima. Selain agenda tersebut, sering juga ada agenda yang diatur oleh para Instruktur secara sukarela, bukan pada week end. Diantaranya "pertandingan futsal Indonesia vs Rusia", latihan bulutangkis, basket, tenis, dan jamuan makan malam. Banyaknya agenda ini menjadikan mereka seolah tidak merasa telah melewatkan waktu 3 minggu di Bontang.

Pernik....

Ada hal-hal ringan dan menarik lainnya yang bisa ditulis. Tidak terkait langsung dengan materi pelatihan, namun menarik diceritakan. Diantaranya tentang seragam PKT. Diantara trainee Rusia ada 2 orang, masing-masing dari kelas Ammonia dan kelas Urea, yang tertarik dengan seragam PT. Pupuk Kaltim, karena terlihat rapih dan harmonis. Oleh karena itu mereka berinisiatif meminta untuk diantarkan ke tukang jahit di Lhoktuan dan memesan masing-masing satu pasang pakaian kerja harian PKT, tetapi dengan identitas Tatarstan Ammoni Fertelizer di sisi kiri dan nama peserta di sisi kanan. Mereka mungkin akan menunjukan seragam tersebut ke perusahaannya sebagai referensi.

Rusia yang mayoritas berupa negara daratan, penduduknya banyak yang belum pernah melihat laut dalam hidup mereka. Oleh karena itu salah satu permintaan mereka jika memungkinkan pada saat week end adalah ditunjukkan pemandangan laut. Ketika hal ini diwujudkan dengan kunjungan ke Beras Basah, pada saat pulang beberapa diataranya membawa oleh-oleh hewan Bintang Laut untuk dibawa ke Rusia.

Ada beberapa tumbuhan dan hewan tropis yang ingin mereka lihat secara langsung. Seluruh peserta training dari Rusia belum pernah melihat buah kelapa terlebih pohonnya. Di Beras Basah hal ini terobati karena dapat menyaksikan dan menyentuhnya secara langsung. Satu lagi yang mereka penasaran adalah dunia binatang, fauna yang sangat menarik bagi mereka adalah monyet dan buaya. Untuk hewan buaya bisa diperlihatkan karena kebetulan ada warga di Bontang yang menangkap dan memeliharanya sehingga para trainee dapat terpuaskan ketika dibawa ke lokasi buaya tersebut dikurung. Untuk monyet, sayang sekali hingga 3 minggu di Bontang sedikitpun tidak pernah mereka "berkenalan" sehingga mereka masih menyimpan rasa penasaran ketika harus pulang kembali ke Rusia.

MHI Puas

Saat pembukaan, perwakilan MHI yaitu Manager Bisnis (Aya Tamura), datang mewakili dan mengikuti pelatihan hari pertama. Ketika berpamitan pada hari kedua, dia betul-betul menyampaikan kepuasannya atas pelayanan dan penyampaian training kita di hari pertama. Secara tulus dia menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pupuk Kaltim.

Sehari menjelang penutupan, Project Manager TAF, Kent T. Ishizawa dari MHI, datang untuk ikut monitor pelatihan di hari terakhir dan penutupan Training. Saat mengikuti kelas Amoniak (materi Operator Training Simulator, OTS), dia terlihat sangat antusias. Kelas yang seharusnya selesai jam 17.00, dia minta diperpanjang hingga jam 18.00 wita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun