Mohon tunggu...
Dina Widarti
Dina Widarti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

mari membaca...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Es Dawet Mbah Hari, Minuman Legendaris dari Tahun 1965 di Pasar Beringharjo

8 Desember 2021   19:06 Diperbarui: 8 Desember 2021   19:09 2811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mbah Hari sedang menyiapkan semangkuk es dawet untuk pelanggan (dokpri)

Walaupun es dawet ini laris manis, namun untuk menikmati es dawet Mbah Hari cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 5000 seporsinya. "Dulu mulai dari Rp 25, terus Rp 50, Rp 150, Rp 1000, Rp 2000, Rp 3000, dan yang terakhir adalah Rp 5000, hingga sekarang," ucapnya sambil menyajikan dawet untuk pelanggan.

Mbah Hari berjualan setiap hari jika tidak ada kendala, hanya libur ketika 10 menjelang lebaran. Ketika Mbah Hari libur pun banyak pembeli yang menanyakan keberadaan Mbah Hari kepada para pedagang yang ada di sekitar simbah berjualan.

Dulu waktu covid-19 belum menyerang Indonesia, Mbah Hari bisa menghabiskan kurang lebih 100 mangkuk setiap harinya. Namun pandemi covid-19 tiba-tiba menyerang Indonesia yang mengahruskan pemerintah menerapkan PPKM dan sebagainya mengakibatkan industri pariwisata lemah dan Mbah Hari hanya bisa menghabiskan kurang lebih 50 mangkuk untuk seharinya.

Mengingat Yogyakarta adalah kota pelajar yang juga kota yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan yang ingin berlibur dari berbagai macam kota. Dengan adanya pandemi covid-19 ini pariwisata di Yogyakarta sempat terhenti dan hampir mati karena tidak ada wisatawan yang datang ke Yogyakarta.

Hal tersebut tentunya sangat berdampak untuk Mbah Hari karena mengingat beliau yang berjualan di area wisata dan banyak pelanggannya yang merupakan wisatawan dari luar kota. Tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat Mbah Hari untuk berjualan es dawet di masa pandemi seperti ini, karena ini merupakan resep turun temurun yang harus dijalankan terus menerus agar semakin banyak orang yang dapat merasakan betapa enaknya es dawet Mbah Hari.

"Saya akan tetap berjualan es dawet ini sampai nanti sudah tidak kuat lagi. Selama masih bisa saya akan terus membuatkan es dawet kepada  pembeli," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun